-->
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Showing posts with label Inventor. Show all posts
Showing posts with label Inventor. Show all posts

Saturday, May 24, 2014

Tokoh di Balik Penemuan Virus

ADOLF MEYER (1843-1942)
Tahun 1879, seorang Direktur Agricultural Experiment Station di Belanda diminta para petani untuk meneliti tanaman tembakau mereka. Pada daunnya tersebar bercak-bercak berbentuk mosaik yang menghambat pertumbuhan tembakau. Gejala tersebut ternyata dapat menular ke tanaman tembakau lain.

Sang direktur menyimpulkan bahwa kejadian itu disebabkan oleh bakteri. Hasil penelitiannya kemudian dianggap sebagai acuan rangkaian panjang penelitian mengenai virus pada tanaman dan virus secara keseluruhan. Direktur tersebut adalah Adolf Eduard Meyer, seorang kimiawan pertanian asal Jerman.

Penelitian Meyer mengenai tanaman tembakau diterbitkan tahun 1886. Penyakitnya ia beri nama mosaic disease of tobacco. Secara rinci, ia jelaskan gejala dan penyebab mengapa tanaman tembakau tidak tumbuh dengan sempurna juga bercak mosaik yang menyertainya. Cara Adolf Meyer menemukan penularan penyakit pada tembakau adalah dengan menyemprot tanaman yang sehat dengan getah tanaman yang sakit. Hasilnya, tanaman tembakau yang sehat itu terinfeksi penyakit yang sama.

Kala itu, penyakit yang menular tersebut diyakini berasal dari bakteri kecil atau toxin. Meyer lalu menggunakan mikroskop optik untuk melihat bakteri pada getah tembakau. Akan tetapi, tidak ada bakteri yang terlihat. Karena tidak menemukan mikroba pada getah tanaman tersebut, Meyer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat melalui mikroskop. Meyer lalu mengklaim bahwa bakteri kecil itu sebenarnya dapat terdeteksi dengan cara menyaring getah menggunakan kertas penyaring.

Penyaringan getah tembakau kemudian diuji coba oleh ilmuwan asal Rusia, Dmitry Ivanovsky, pada 1892. Ia menggunakan saringan keramik agar bakterinya tidak lolos. Hasil penelitiannya tidak berbeda jauh dengan penemuan Meyer. lima tahun berselang, ilmuwan Belanda Matius Beijerink juga bereksperimen dengan cara yang sama. Darinyalah istilah virus berasal.

Ia berpendapat bahwa ada gen yang menginfeksi tanaman tembakau. Matius menyebut gen tersebut sebagai virus lolos saring (vilter able virus). Kesimpulan Beijerink sekaligus mementahkan pendapat Meyer yang menyebut penyebab penyakit pada tanaman tembakau adalah bakteri. Penelitian Beijerink menunjukkan bahwa ternyata penyebab penyakit itu adalah virus.

Pendapat Matius Beijerink lalu diperkuat pada 1935. Seorang ilmuwan asal Amerika, Wendall Stanley, berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Stanley menyebut penyakit itu dengan nama Tobacco Mosaic Virus (TMV). Virus itu juga merupakan virus pertama yang divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada 1939.

Meskipun baru diteliti pada abad 19, sebenarnya virus sudah menginfeksi sejak sebelum masehi. Hal itu dibuktikan dengan adanya penemuan pada tulisan Mesir Kuno tahun 1400 SM. Tulisan tersebut menerangkan bahwa kala itu pernah ada penyakit poliomyelitis. Bukti lainnya menunjukkan bahwa Raja Firaun, Ramses V dipercaya meninggal karena terserang virus smallpox.

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus tidak mempunyai perlengkapan selular sendiri untuk bereproduksi, jadilah ia berkembang biak di dalam material hidup dengan cara menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup. Karena virus tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya dengan bebas, statusnya sering diperdebatkan apakah virus termasuk mahluk hidup atau bukan. Karakteristik virus tersebut juga selalu dikaitkan dengan penyakit tertentu, misalnya virus flu burung pada hewan, virus mosaik pada tembakau, atau virus MERS pada manusia.

Sang pencetus peneliti virus, Adolf Meyer lahir pada 9 April 1843 di Oldenburg. Ibunya merupakan seorang putri kimiawan ternama, Leopald Gmelin. Dari 1860-1862, Meyer belajar matematika dan kimia di Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman. Ia lalu mendaftar ke Universitas Heidelberg di negara yang sama. Di sana Meyer meraih gelar PhD dalam kimia dan matematika dengan status lulusan terbaik. Meyer juga ditunjuk sebagai profesor sekolah agrikultur di Wageningen, Belanda. Institusi yang pernah Meyer tempati, di antaranya Universitas Halle-Wittenberg dan Universitas Heidelberg Jerman, serta Pusat Penelitian Universitas Wageningen di Belanda.

Meyer meninggal tepat saat hari Natal tahun 1942 di usianya yang ke-99. Semasa hidupnya, ia menyaksikan bagaimana para ilmuwan setelahnya tak henti meneliti virus. Meskipun Meyer sempat salah menyimpulkan bahwa penyakit pada tanaman tembakau disebabkan oleh bakteri dan bukan virus, hasil penelitiannya tetap dianggap sebagai tonggak penelitian penemuan virus. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FITRAH | PIKIRAN RAKYAT 22052014]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Tuesday, February 18, 2014

Penemu Popok Sekali Pakai

MARION O'BRIEN DONOVAN (1917-1998)
Mungkin tidak akan terbayangkan sebelumnya, popok sekali pakai bisa sedemikian luas pemakaiannya pada saat sekarang. Meringankan tugas para ibu dalam merawat bayi, terutama para ibu yang baru memiliki momongan bayi. Popok sekali pakai juga dipergunakan oleh orang lanjut usia dan orang-orang dewasa yang terbaring sakit, tanpa bisa bergerak. Malahan, orang dewasa yang sehat secara fisik, dalam beberapa kasus, dapat menjadi pemakai popok instan ini.

Awal penemuan popok sekali pakai terjadi saat Marion O'Brien Donovan asal Fort Wayne, Indiana, Amerika Serikat yang merasa kerepotan dalam merawat bayi perempuannya. Ia harus sering-sering mengganti popok kain yang basah, mencuci lalu menyetrikanya berulang-ulang, dan itu menyita waktu seharian, padahal ia cukup sibuk. Peraih gelar master dalam arsitektur dari Universitas Yale kelahiran 15 Oktober 1917 ini berpikir bagaimana caranya membuat popok yang tidak perlu langsung diganti begitu si kecil pipis.

Ia mulai bekerja dengan mesin jahit dan membuatnya menggunakan tirai mandi berbahan parasut. Lapisan luar yang tahan air serta di dalamnya digunakan bahan penyerap air yang dapat menghindarkan ruam pada kulit bayi. Produk pertamanya dinamakan "Boater" yang berasal dari nama alas tempat tidur atau perlak yang menjaga pipis bayi tidak membasahi kasur. Boater lantas ia perkenalkan pada ajang "Saks Fifth Avenue" 1949 di New York. Banyak di antara masyarakat yang datang lalu tertarik dengan penemuan Marion ini.
Marion Donovan bersama model bayi saat memperkenalkan 'Boater' pada 19 Juni 1949. (Gambar dari: http://americacomesalive.com/)
Pada 1951, Marion mematenkan hasil penemuannya dan mencoba menjualnya pada beberapa perusahaan manufaktur, namun gagal. Ia membuat perusahaannya sendiri yang bernama Donovan Enterprises. Dua tahun berselang ia berhasil menjual paten popok sekali pakainya dan sekaligus perusahaannya seharga sejuta dolar AS pada Keko Corporation yang khusus membuat pakaian anak-anak.

Marion memang berasal dari keluarga penemu, ayahnya, Miles O'Brien dan pamannya John, adalah penemu mesin bubut yang digunakan untuk menggerinda roda gigi mobil dan laras senapan. Ia sendiri tertarik mengembangkan produk rumah tangga yang dipakai sehari-hari dengan total 20 paten, termasuk empat paten untuk pelapis popok tahan air dan perekat plastiknya, kotak penyimpanan serbaguna, kotak tisu, pegangan handuk, jepitan kaus kaki, gantungan baju, benang gigi, amplop, dan lain-lain.

Ia meraih gelar BA pada 1939 dalam bahasa Inggris di Rosemont College, kemudian pernah bekerja sebagai asisten editor di majalah Vogue serta Harper's Bazaar. Pernikahan pertamanya dengan James F Donovan, 1942, saat ia tinggal di Westport, Connecticut. Pernikahan yang kedua, membuahkan dua anak, yaitu dengan John F Butler. Marion menghabiskan hari tuanya di Manhattan, New York dan meninggal pada usia 81 tahun, 4 November 1998, di Rumah Sakit Lenox Hill.

PERKEMBANGAN MENJADI PAMPERS
Popok sekali pakai temuan Marion Donovan, sepuluh tahun kemudian dikembangkan oleh Victor Mills (28 Maret 1897-1 November 1997). Secara umum, ia adalah orang yang paling bertanggung jawab membuat popok sekali pakai menjadi produk global. Segera, popok instan produk Procter & Gamble, tempat Victor bekerja sebagai ahli kimia, bisa dipakai oleh jutaan orang di seluruh dunia. Tadinya, ia berpikir bagaimana popok sekali pakai bisa dipakai oleh cucunya, lebih mudah dan praktis membuatnya.

Sebelumnya, telah ada popok sekali pakai modern yang diperkenalkan oleh Johnson & Johnson dengan merek Chux, yang masih menyulitkan pemakainya. Produk impor dari Swedia ini dianggap lebih cocok untuk penggunaan keluarga yang hendak bepergian jauh. Procter & Gamble merekayasa ulang Chux menjadi lebih nyaman dengan merek Pampers dan membuatnya mendominasi pasar sehingga pampers menjadi rujukan istilah popok sekali pakai.
Popok sekali pakai ex-'Pampers' produksi dari Procter & Gamble. (Gambar dari: http://www.ebay.de/)
Booming pemakaian pampers terjadi pada 1970-an. Pengenalan produknya dilakukan pada 1961 dengan promosi besar-besaran dan pemakain bahan yang lebih memperhatikan kesehatan kulit bayi, seperti bubur kertas. Bersaing dengan merek lainnya dari Kimberly-Clark, yaitu Huggies, menghasilkan penjualan tahunan sekitar empat miliar dolar AS. Pencapaian yang dapat disandingkan dengan simbol produk modern lainnya seperti microwave.

Victor Mills lahir di Milford, Nebraska dan pernah menjadi marinir semasa Perang Dunia I. Pendidikannya yang jebolan teknik kimia dari Universitas Washington pada 1926, membuatnya bisa bekerja di Procter & Gamble dan menjadi industrialis. Ia berumur panjang dan merasakan menyentuh usia 100 tahun. Ia meninggal dengan tenang di rumahnya di Tucson, Arizona. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | E. SAEFULLOH | PIKIRAN RAKYAT13022014]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Tuesday, January 21, 2014

Kimiawan Penemu Propana Elpiji

WALTER OTHEMAN SNELLING (1880-1965)
Liquefied petroleum gas atau yang dilafalkan sebagai elpiji dan banyak kita gunakan saat ini, merupakan salah satu hasil penelitian kimiawan asal Amerika yang bernama Walter Otheman Snelling yang menemukan propana, sebagai salah satu komponen utama elpiji. Ia mengidentifikasi propana sebagai komponen volatil atau bersifat stabil dalam bensin pada tahun 1910.

Propana merupakan senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tetapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam.
Senyawa alkana 3 karbon (C3H8) dalam keadaan normal memiliki wujud gas, namun tetapi dapat dikompresi menjadi cairan.
Snelling adalah ahli kimia berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir pada 13 Desember 1880 di Washington DC dan meninggal dunia pada 10 September 1965 di Allentown, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia mengenyam pendidikan di tiga universitas ternama di Amerika, yakni Harvard University, Yale University, dan George Washington University. Di tahun 1919, ia menikahi Helen Maijorie di Union City, Pennsylvania. Helen berumur 21 tahun lebih muda dari Snelling, yakni kelahiran 1901 dan meninggal dunia tahun 1976 di usianya yang ke-75 tahun.

Mereka dikaruniai 7 orang anak dan menjalani seluruh kehidupan pernikahannya di Allentown, Pennsylvania. Keluarga Snelling membeli sebuah rumah di pinggiran kota West Park antara tahun 1940 atau 1941, dan Walter tinggal di sana hingga kematiannya.

Awalnya, saat di Washington DC, Snelling yang telah menerima gelar dari Universitas Harvard, Yale, serta George Washington, melakukan penelitian yang menjadi pekerjaannya yakni survei geologi, untuk mengembangkan detonator bawah air untuk bahan peledak.

Pada tahun 1907, ia memperoleh izin menggunakan ruang laboratorium di Universitas George Washington. Dengan menggunakan pipa berisi air di luar jendela laboratorium itu, Snelling menguji detonator buatannya untuk peledakan bawah air yang diperlukan dalam pembangunan Terusan Panama. Perangkat yang dihasilkannya itu membuat pemerintah mampu berhemat setengah juta dolar AS per tahun saat membuat "ukiran besar" dari Atlantik ke Pasifik tersebut.

Tahun-tahun berikutnya, Snelling beserta stafnya pindah ke Pitssburg yang kantornya kelak menjadi biro pertambangan Amerika. Di sana, Snelling berhasil memisahkan "bensin liar" dalam bentuk cair dan komponen gas. Volatilitas dari hidrokarbon ringan ini menyebabkan mereka dikenal sebagai sebagai bahan bakar "liar" karena tingginya tekanan uap dari bensin yang dimurnikan. Pada 31 Maret 1910, New York Times melaporkan penelitian Snelling mengenai gas cair dengan menulis: "...hanya dengan botol baja bisa menyimpan gas untuk menerangi rumah biasa selama 3 minggu".

Pada 6 Juni 1911, Snelling memberikan laporan lengkap tentang pekerjaannya kepada Biro Pertambangan Amerika. Pada 12 Juni 1911, dalam bentuk tertulis, ia menyerahkan semua informasi yang diperlukan terkait suhu tekanan elpiji dan metode penyulingan untuk dipatenkan.

Sayangnya, Snelling yang saat itu begitu dekat dengan 200 buah paten terkait dengan penemuannya dan yang merupakan ilmuwan ahli peledakan terkemuka pada masa itu, tidak dilahirkan dengan bakat bisnis. Ia dan para stafnya tidak ditakdirkan menjadi pemimpin industri propana dunia.

Setelah mereka berjuang habis-habisan untuk menerobos pasar guna memasarkan elpiji penemuannya, mereka gagal. Di saat kritis, hasil penelitiannya dan hak patennya tersebut kemudian dijual kepada Frank Phillips, pendiri perusahaan minyak raksasa Philips Petroleum, yang kemudian dikembangkan menjadi elpiji seperti yang kita pakai untuk memasak pada masa sekarang ini.

Produksi komersial pertama elpiji tidak dilakukan pada tahun 1910, dan harus menunggu hingga tahun 1920-an, hingga akhirnya perdagangan elpiji untuk regional baru dilakukan pada tahun 1950.

Salah satu anak Walter dan Helen Snelling yang bernama Richard Arkwright Snelling, adalah Gubernur Vermont. Anak laki-laki mereka lainnya, Charles Darwin Snelling, merupakan Ketua Dewan Direksi Metropolitan Washington Airports Authority dan memiliki jabatan di beberapa organisasi lainnya.

Charles merupakan anak Walter Snelling yang paling vokal "membela" hak ayahnya. Seperti dilansir dari www.lpgasmagazine.com, Charles mengatakan bahwa ia pernah mendengar ayahnya mengeluh kepada Frank Phillips dengan mengatakan, "Kamu menghasilkan miliaran dolar dari hasil penelitianku, tetapi kamu hanya memberiku 50,000 dolar AS, kamu harusnya membayarku lebih banyak." Namun kemudian Frank mengatakan, "Tidak, 'dok', aku tidak menghasilkan sepeser pun sampai masa paten ini habis." *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES  | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 16012014]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Monday, November 25, 2013

Pembawa Tanaman Teh ke Indonesia

ANDREAS CLEYER (1634-1698)
Teh merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang banyak terdapat di Jawa Barat. Kontur tanah dan kondisi cuaca tanah Parahyangan membuat tanaman teh ini tumbuh baik dan mampu menghasilkan daun-daun teh dengan kualitas yang baik pula. Namun, siapakah yang membawa tanaman teh ke negeri Indonesia?

Kehadiran tanaman teh di tanah air tak lepas dari peran Andreas Cleyer, seorang pegawai (Vereenigde Oostindische Compagnie/VOC) asal Jerman yang juga memiliki profesi sebagai saudagar botani, dokter, dan pengajar. Cleyer lahir di Kassel 27 Juni 1634 dan meninggal di Batavia antara 20 Desember 1697 dan 26 Maret 1698. Pada perkembangan karier selanjutnya, ia menjadi pedagang mewakili VOC di Dejima, Jepang dan menjadi salah seorang Japanolog Eropa pertama.

Awal karier Cleyer adalah sebagai seorang perwira biasa yang kemudian diangkat menjadi pegawai VOC. Ia kemudian ditempatkan di apotek rumah sakit militer VOC karena latar belakang pendidikan sains dan kedokterannya, kemudian diangkat sebagai kepala sekolah bahasa Latin.

Karena kemampuannya, ia dikenal di kalangan elite VOC di Batavia pada pertengahan abad ke-17. Kepopulerannya berbuah manis hingga ia diangkat menjadi seorang magistral pada sistem peradilan VOC di Batavia pada tahun 1680. Selanjutnya, ia ditempatkan di Dejima, Jepang pada 20 Oktober 1682 - 8 November 1683 sebagai opperhoofd pada pos perniagaan VOC di sana.

Hasil pengamatan Cleyer pada tanaman 
Camellia (Tsubaki) & Distylium racemosum 
(isunoki) yang diterbitkan dalam Miscellanea 
Curiosa, Decuria II, Annus VII. (Gambar dari:  
http://en.wikipedia.org/)
Ia mengaku berkebangsaan Belanda di sana karena pada masa Edo waktu itu hanya orang Belanda (VOC) yang diizinkan masuk. Pada tanggal 17 Oktober 1685 hingga 5 November 1686 ia kembali ditugaskan ke Dejima. Akan tetapi, ia diusir oleh pemerintahan Tokugawa karena dianggap gagal mengendalikan penyelundupan. Oleh karena itulah, Cleyer kemudian dipindahkan ke Batavia.

Jasa Cleyer terutama adalah mengoleksi dan melakukan katalogisasi flora dan fauna Asia Tenggara, termasuk di nusantara dan mendeskripsikannya untuk kepentingan pengobatan. Cleyer diketahui sebagai orang yang memperkenalkan sejumlah tumbuhan dari Asia Timur ke Asia Tenggara dan Eropa. Salah satunya adalah teh dari Cina ke Jawa serta peoni dari Cina ke Eropa.

Tanaman teh ini pertama kali dibawa Cleyer ke Indonesia dari Jepang pada tahun 1684 sebagai tanaman hias. Sepuluh tahun kemudian, yakni tahun 1694, seorang pendeta bernama F Valentijn melaporkan ia melihat perdu teh muda berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jenderal Champuys di Jakarta.

Yang terjadi selanjutnya, pada tahun 1728 orang-orang Belanda mulai mencoba menanam teh untuk keperluannya sendiri dengan menggunakan benih yang didatangkan dari Cina. Tahun 1824 teh ditanam di Land's Plantentuin Buitenzorg atau Kebun Raya Bogor dan dikenalkan kepada masyarakat.

Pada tahun 1826, masyarakat mulai melihat tanaman teh di daerah Bogor. Pada tahun berikutnya, teh berhasil ditanam di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Kemudian percobaan yang lebih besar skalanya juga berhasil dilakukan di Wanayasa, Purwakarta dan di Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur.

Tahun 1830, saat Cultuurstelsel atau sistem tanam paksa diterapkan dan teh menjadi salah satu komoditas yang harus ditanam rakyat. Dalam peraturan yang ditetapkan pemerintah kolonial berbunyi bahwa setiap desa harus menyediakan seperlima tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor dan panennya dijual ke pemerintah dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

Pada tahun 1833 di Indonesia terdapat 1,7 juta batang pohon teh dengan hasil 16,833 pon. Pada tahun 1835, untuk pertama kalinya teh dari Jawa diekspor dan sebanyak 200 peti dilelang di Amsterdam pada saat itu. Perluasan perkebunan teh ke Sumatra baru dimulai tahun 1910 dengan dibangunnya perkebunan teh di daerah Simalungun, Sumatra Utara. Sebelum Perang Dunia II, luas perkebunan teh di Indonesia mencapai 230,000 hektare. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 21112013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Monday, November 11, 2013

Pelopor Psikoanalisis

SIGMUND FREUD (1856-1939)
Konsep adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia merupakan teori dari Sigmund Freud, seorang ilmuwan asal Austria keturunan Yahudi yang mengemukakan psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi. Teori lain yang terkenal dari Freud adalah bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia sejak kecil dari ibunya.

Freud yang memiliki nama lengkap Sigismund Schlomo Freud lahir di Freiberg, suatu kota kecil di Austria-Hongaria (sekarang masuk wilayah Republik Ceko) tanggal 6 Mei 1856. Saat berumur empat tahun, keluarganya pindah ke Wina dan di situlah dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya.

Freud seorang mahasiswa yang jempolan di kampusnya. Ia meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, dan membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktik pribadi di bidang neurologi, serta bekerja di Paris bersama neurolog kenamaan Perancis Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer dari Wina.

Freud tertarik dan belajar hipnosis di Perancis, lalu menggunakannya untuk membantu penderita penyakit mental. Freud kemudian meninggalkari hipnosis setelah ia berhasil menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis yaitu asosiasi bebas dan analisis mimpi.

Dasar terciptanya kedua metode tersebut adalah adanya konsep alam bawah sadar. Asosiasi bebas merupakan metode yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang ditekan oleh diri seseorang tetapi terus mendorong keluar secara tidak disadari hingga menimbulkan permasalahan. Sementara itu, analisis mimpi digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar.

Pesan-pesan dalam mimpi tersebut berisi keinginan, ketakutan, hingga aktivitas emosi lain yang sama sekali tidak disadari. Dengan demikian, metode analisis mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang. Ketika masalah-masalah alam bawah sadar telah berhasil diungkap, penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah diselesaikan.

Buku Freud berjudul Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting. Meskipun penjualan Tafsir Mimpi ala Freud itu lambat di awal, buku itulah yang melambungkan namanya. Dan ketika ia memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat tahun 1908, Freud menjadi orang yang sangat terkenal.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisis sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan. Ia juga merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia, mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, rasa tertekan, dan lain-lain.

Inti dari psikoanalisis Freud merupakan sesuatu yang kini dikenal sebagai "obat dengan berbicara". Teori-teori Freud, dan caranya mengobati pasien, menimbulkan kontroversi di Wina pada abad kesembilan belas, dan masih diperdebatkan sengit hingga kini.

Freud merupakan tokoh menonjol terkait dengan pendapat-pendapatnya di bidang psikologi. Banyak istilah-istilahnya digunakan oleh umum pada saat ini seperti: ego, superego, dan oedipus complex.

Lelaki yang memiliki enam anak ini memang bukan psikolog pertama, dan dalam jangka panjang mungkin tidak akan dianggap orang yang gagasan-gagasannya sebagian besar mendekati kebenaran. Namun, dia merupakan yang paling berpengaruh dan paling penting dalam perkembangan teori psikologi modern.

Di akhir kehidupannya, Freud terkena penyakit kanker di tulang rahangnya. Dan sejak tahun 1923, dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali untuk memulihkan kondisinya. Meski begitu, dia tetap bekerja dan menghasilkan beberapa karya tulis lainnya.

Pada tahun 1938, saat Nazi menduduki Austria. Freud yang saat itu telah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi, dipaksa pergi ke London. Ia meninggal dunia di sana setahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 23 September 1939 di usianya yang ke-83 tahun. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 07112013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Saturday, October 26, 2013

Pakar pengobatan tradisional Indonesia yang mendunia

Prof. HEMBING WIJAYAKUSUMA (1940-2011)
Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan negeri yang kaya dengan sumber daya alam atau mega biodiversity. Setiap tanaman bisa dijadikan obat ataupun suplemen yang memiliki efek menyembuhkan dan menguatkan bagi manusia. Tanaman yang tidak terdapat di negara lain, ada di Indonesia.

Kekayaan alam Indonesia inilah yang menginspirasi Prof. Hembing Wijayakusuma untuk mendalami seluk beluk khasiat tanaman agar hidup menjadi lebih sehat. Itulah sebabnya Hembing dikenal juga sebagai Suhu pengobatan tradisional lewat acara bertajuk "Hidup Sehat Cara Hembing" di layar kaca pada tahun 1990-an.

Sebagai pakar pengobatan tradisional dan akupunktur, ia telah banyak mengantar pasiennya menuju kesembuhan berkat obat-obatan alami ramuannya. Penerima The Star of Asia Award ini juga banyak menulis tentang kesehatan, akupunktur, chikung, obat tradisional, dan tanaman obat-obatan.

Hembing Wijayakusuma lahir di sebuah rumah kontrakan sederhana yang terletak di Jalan Serdang Gang Sado, Medan, pada 10 Maret 1940. Pada masa kecil, ia sering sakit-sakitan dan dianggap tidak memiliki harapan hidup lagi. Keadaan semakin bertambah buruk dengan kehidupan keluarganya yang pas-pasan. Oleh sebab itu, atas inisiatif sang nenek, Hembing pun "dibuang" alias diberikan kepada orang lain.

Untungnya ibunda Hembing, Kuan Lie Thau segera "meminta" kembali putranya itu. Dan untuk menebus kesalahannya, sang nenek yang ahli pengobatan tradisional di Medan, akhirnya menurunkan semua ilmunya kepada Hembing. Hembing sangat antusias menimba ilmu dari neneknya dan ia belajar dengan tekun. Hingga pada akhirnya, warisan dari sang neneklah yang menentukan jalan hidupnya.

Mengutip dari Wikipedia Indonesia dan Tokoh Indonesia, sejak kecil, anak keenam dari sebelas bersaudara ini memang sudah tertarik pada dunia pengobatan. Suatu ketika, Hembing kecil mencoba "menganalisis" komposisi balsam atau obat gosok, kemudian mencoba meramu balsam sendiri dengan bahan-bahan yang terdapat di dapur ibunya. Ketika ayahnya (HS. Chong), yang merupakan seorang penjahit mengeluh pusing, Hembing memberi balsam buatannya dan ternyata sembuh.

Saat usianya baru genap 15 tahun, ia sudah mahir mengobati orang. Dalam memberikan pengobatan, ia tak pernah memilih pasien. Siapa saja bisa datang dan berobat kepadanya. Hal ini diakuinya berkat ajaran sang ayah dan agama Islam yang dianutnya. Kadang, ia juga tak segan menyelipkan pesan-pesan agama dalam pengobatannya atau berceramah soal pengobatan dalam kegiatan agama.

Hembing mengaku sejak kecil sudah terbiasa dengan ajaran Islam. Begitu pula dalam pergaulan sehari-hari, ia tak pernah memilih kawan, ia tak sungkan menjalin kedekatan dengan masyarakat kelas bawah.

Bahkan ia pernah mendapat julukan Kaipang Pangcu atau ketua persatuan gelandangan dan pengemis. Hembing menempuh pendidikan dari tingkat SD hingga SMA di kota kelahirannya Medan. Setelah tamat SMA pada tahun 1958, ia menuntut ilmu pengobatan tusuk jarum di Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hong Kong dan lulus tahun 1970. Berkat ketekunannya, suami dari Lilian Kusumawati (alm.) ini dikukuhkan sebagai guru besar bidang pengobatan Timur pada Universitas WongKwang, Korea Selatan, pada 28 Februari 1976.

Dua tahun berselang, Hembing hijrah ke Jakarta. Di ibu kota ia mendirikan Klinik Akupunktur Wijayakusuma di bilangan Jalan KS Tubun Jakarta Pusat. Di ruang praktiknya, Hembing menerima puluhan pasien setiap hari kerja. Ia semakin dikenal setelah memandu sebuah acara yang tayang setiap akhir pekan, bertajuk "Hidup Sehat Cara Hembing" di mana ia memuat resep dan tips pengobatan menggunakan obat-obatan herbal yang selama puluhan tahun dipelajarinya.

Ia juga merupakan penulis buku kesehatan yang produktif. Sedikitnya 70-an judul buku berhasil ditulisnya, di antaranya Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit, Penyembuhan Dengan Terung, Penyembuhan Dengan Labu Parang, 10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi Refleksi Telapak Tangan, Psikoterapi Anak Autis, Teknik Bermain Kreatif non Verbal dan Verbal, Cantik Cara Hembing, serta 10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi Tulang Belakang, dll. Hembing juga menghasilkan buku di luar dunia kesehatan terutama yang berbau sejarah, seperti Muslim Tionghoa Cheng Ho Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara, dan Pembantaian Massal 1740. 

Tak hanya di dalam negeri, ia pun aktif di luar negeri. Ini terbukti dengan dia pernah berkarier sebagai penasihat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), penasihat konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan (1975), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), penasehat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), penasihat pada Societe Italiana di Agopunctura Italia (1977), dan Guru Besar di Dongshin University Korea Selatan (1995).

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Indonesia (Hiptri) itu mengatakan, dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan bahan obat alam atau herbal di dunia semakin meningkat. Hal itu dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, serta perkembangan pola penyakit.

Hembing mengutip data WHO bahwa sekitar 80 persen penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional bersumber dari ekstrak tumbuhan. Peningkatan kebutuhan obat herbal itu merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam pengembangan budi daya dan agri.

Penerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ini tutup usia pada tanggal 8 Agustus 2011 di usianya yang ke-71. Almarhum meninggalkan seorang putri, Valencia Wijayakusuma dan dua Putera, Ipong Wijayakusuma dan Mochtar Wijayakusuma. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | ID WIKIPEDIA | TOKOH INDONESIA | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 26092013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Friday, October 4, 2013

Penemu Antibiotik Modern

SIR ALEXANDER FLEMING (1881-1955)
Sebuah penemuan yang besar dan memiliki kontribusi besar terhadap dunia bisa saja ditemukan secara tidak sengaja. Seperti apa yang ditemukan oleh Sir Alexander Fleming pada tahun 1928. Ia menemukan antibiotika setelah lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan.

Ketika hari Senin ia akan membersihkan cawan petri tersebut, ia melihat sebagian jamur telah tumbuh di media dan bagian di sekitar jamur bersih dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Ia pun semakin tertarik untuk melakukan penelitian terhadap jamur tersebut yang ternyata merupakan Penicillium chrysogenum syn.P. notatum atau jamur yang biasa ditemukan pada roti yang dibiarkan lembap beberapa hari.

Fleming kemudian mendapat hasil positif dalam pengujian ekstrak jamur itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu diakui menemukan antibiotik alami pertama di dunia, yakni Penicilin G. Penemuan efek antibakteri dari Penicillium sebenarnya sudah diketahui oleh peneliti-peneliti dari Institut Pasteur di Perancis pada akhir abad ke-19. Namun hasilnya tidak diakui oleh lembaganya sendiri dan tidak dipublikasi.

Antibiotika sendiri merupakan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri.

Sir Alexander Fleming adalah seorang ilmuwan yang lahir di Lochfield, Ayrshire, Skotlandia, pada 6 Agustus 1881. Ia lulus dari sekolah kedokteran Rumah Sakit St Mary di London, kemudian ia fokus pada bidang penyelidikan imunitas dan mempelajari masalah infeksi pada luka. Akhirnya dia menemukan bahwa antiseptik lebih merusak sel badan daripada kuman itu sendiri. Fleming menyadari yang diperlukan manusia adalah sesuatu untuk membunuh bakteri, tapi tidak merusak sel tubuh manusia.

Sesudah perang, Fleming kembali ke rumah sakit St Mary. Pada tahun 1922, pada saat melakukan penyelidikan dia menemukan sesuatu yang disebutnya lysozyme. Lysozyme diproduksi oleh tubuh manusia, terdiri atas komponen baik lendir maupun titik cairan air mata yang tidak mengandung bahaya bagi sel tubuh manusia. Komponen itu akan melumpuhkan kuman tertentu, tetapi sayangnya tidak efektif pada kuman khusus yang berbahaya bagi manusia. Penemuan itu, betapa pun menariknya, tidaklah punya makna yang besar.
Percobaan pengembangbiakan Penicillium pada Cawan petri oleh Sir Alexander Fleming. (Gambar dari: http://commons.wikimedia.org/)
Baru tahun 1928 Fleming berhasil menemukan sesuatu yang berarti. Laboratoriumnya membiakkan bakteri staphylococcus, dibiarkan terbuka begitu saja di udara dan menjadi kotor serta busuk. Fleming menemukan dalam pembiakan sekitar pembusukan itu, bakteri menjadi cair. Ia pun menyimpulkan bahwa pembusukan itu menghasilkan substansi yang beracun terhadap bakteri staphylococcus itu sendiri. Segera dia mampu menunjukkan bahwa substansi serupa berada pada pertumbuhan pelbagai jenis bakteri yang berbahaya. Substansi itu (yang diberi nama penicilin sesudah kejadian pembusukan) bukanlah merupakan cairan baik bagi manusia maupun binatang.

Pada akhir tahun 1930-an, dua peneliti bidang kedokteran Inggris, Howard Walter Florey dan Ernst Boris Chain, menemukan tulisan Fleming. Mereka mengkaji kembali hasil kerja Fleming dan menyempurnakan serta memperjelas hasilnya. Mereka kemudian memurnikan penicilin, mencoba substansi itu pada laboratorium binatang. Tahun 1941 mereka mencoba penicilin pada manusia yang menderita sakit. Percobaan mereka dengan jelas membuktikan bahwa obat baru ini punya potensi yang menakjubkan.

Mengingat betapa besar arti penemuan Penicilin ini bagi umat manusia, maka atas dorongan dari pemerintah Inggris dan Amerika sehingga pabrik obat-obatan saat itu dengan segera mengembangkan proses produksi masalnya. Sir Alexander Fleming meninggal dunia di London, 11 Maret 1955 pada usia 73 tahun. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | ID-WIKIPEDIA | KOLOM BIOGRAFI | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 12092013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Sunday, September 15, 2013

Manusia yang "menemukan" semesta

EDWIN POWELL HUBBLE (1889-1953)
Minat dan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu akan membuat orang itu mendalami dan melakukan apa pun untuk membuka tabir misteri. Hal itu pula yang dilakukan oleh Edwin Powell Hubble. Sejak kecil ia sangat tertarik dengan misteri pembentukan alam semesta. Oleh karena itu, segala daya ia lakukan untuk "mendekati" semesta.

Seperti diketahui Edwin Hubble merumuskan teori yang dikenal sebagai Hukum Hubble pada tahun 1929. Hukum Hubble adalah salah satu hukum dalam astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang jauh adalah sebanding dengan jaraknya.

Jika kita menganggap bahwa pergeseran merah ini disebabkan oleh efek Doppler di mana galaksi menjauhi kita, hal ini membawa kita pada suatu gambaran tentang alam semesta yang mengembang. Dengan melakukan ekstrapolasi waktu ke belakang, kita sampai pada teori dentuman dahsyat atau Big Bang.

Hubble membandingkan jarak ke galaksi dekat dengan pergeseran merah mereka dan menemukan hubungan yang linear. Perkiraannya tentang suatu konstanta perbandingan ini dikenal dengan nama konstanta Hubble dan sekarang dikenal sebagai "parameter Hubble" karena ternyata hal ini bukanlah sekadar konstanta, melainkan suatu parameter yang bergantung pada waktu yang menandakan perluasan alam semesta yang dipercepat.

Pada Oktober tahun 1923 ia melihat apa yang awalnya dia pikir sebagai bintang nova yang meledak secara dramatis di nebula MSI dalam rasi Andromeda. Setelah pemeriksaan yang teliti terhadap pelat fotografi dari daerah yang sama yang diambil sebelumnya oleh para astronom lain, ia menyadari bahwa itu adalah bintang Cepheid.

Hubble menggunakan metode Shapley's untuk mengukur jarak ke Cepheid baru. Ia bisa menemukan bahwa tempat MSI berjarak satu juta tahun cahaya — jauh di luar Bima Sakti. Dengan demikian, itu menjadi galaksi sendiri yang mengandung jutaan bintang. Alam semesta telah berkembang secara dramatis hari itu dan kosmos atau semesta itu sendiri telah ditemukan.

Teleskop Hubble
Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut dan pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Teleskop Hubble. (Gambar dari: http://springsummerautumnwinter.files.wordpress.com/)
Teleskop angkasa Hubble adalah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, merupakan jasa teleskop Hubble.

Konstruksi teleskop Hubble berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble "diangkasakan" untuk pertama kalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, teleskop Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Akan tetapi, pengoperasiannya ditunda karena bencana Pesawat Luar Angkasa, Challenger.

Ketebalan teleskop angkasa Hubble mencapai 13.1 meter, berdiameter 4.27 meter dan memiliki berat 11,000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble. Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun atau 241 juta kilometer per tahun.

Lensa primer teleskop Hubble berdiameter 2.4 m dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Edwin Powell Hubble sendiri lahir di Missouri, Amerika Serikat, pada 29 November 1889. Masa kecilnya dihabiskan di kota itu hingga umur 10 tahun ketika keluarganya berpindah ke Chicago, tempat dia menamatkan pendidikanya hingga jenjang sekolah menengah.

Minatnya pada dunia sains dan misteri pembentukan alam semesta terlihat dari hobi membaca buku-buku karangan Julius Verne, misalnya 20,000 Leagues Under the Sea dan From the Earth to the Moon, juga King Solomon's Mines karya Henry Rider Haggard. Meskipun demikian, di masa mudanya ia lebih dikenal sebagai atlet dari pada kejeniusannya. Tujuh kali dia menjadi juara dan sekali saja menduduki peringkat ketiga dalam kompetisi tingkat sekolah tahun 1906. Pada tahun yang sama rekor lompat tinggi di Illnois berhasil dipecahkannya.

Ketika kuliah, Hubble melanjutkan minatnya pada olah raga dengan berlatih basket dan tinju. Meskipun demikian, bukan berarti kuliahnya terabaikan. Dia lulus tepat waktu menjadi sarjana dalam bidang matematika dan astronomi di Universitas Chicago pada tahun 1910.

Hubble pun melanjutkan kuliah hukum di Universitas Oxford, Inggris setelah memperoleh beasiswa Rhodes. Saat itu dia tidak berpikir untuk berkarier dalam bidang sains. Waktu tiga tahun dihabiskannya hingga memperoleh gelar master of arts. Edwin Hubble meninggal pada tanggal 28 September 1953 di usianya yang ke-63 tahun. Ia meninggal di San Marino, California, Amerika. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 29082013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Sunday, September 1, 2013

Menemukan Oven Microwave secara tidak sengaja

PERCY LEBARON SPENCER (1894-1970)
Penemuan barang-barang yang berguna di masa sekarang, terkadang tidaklah direncanakan secara khusus oleh sang penemu. Adakalanya penemuan itu tak direncanakan bahkan berawal dari sebuah kejadian yang tidak disengaja, seperti yang terjadi pada penemuan oven microwave ini.

Adalah Dr. Percy LeBaron Spencer, sang penemu oven microwave, beliau dilahirkan pada 9 July 1894 dari keluarga petani di pedesaan kota kecil Howland, Maine Amerika Serikat. Ayahnya meninggal dunia saat dia berumur 18 bulan, sedangkan ibunya pergi entah kemana. Setelah itu dia tinggal bersama bibi dan pamannya hingga berusia 7 tahun, sampai paman dan bibinya wafat. Akhirnya Percy kecil pun hidup mandiri.

Kesibukkannya sebagai anak petani yang harus berjuang hidup sendiri membuatnya menjadi pribadi yang kuat, ulet dan tak pernah menyerah. Ketertarikannya pada listrik yang tentu saja ditunjang sifat-sifat dia yang tak pernah menyerah dari coba-mencoba menjadikannya terkenal sebagai tukang listrik yang handal.

Oven microve pertama,
Radarange. (Gambar dari: 
http://www.ieeeghn.org/)
Di tahun 1912, ketika kapal Titanic tenggelam, kepahlawanan operator nirkabel menebarkan impian semua anak muda, tak terkecuali dengan Spencer. Saat itu juga dia bergabung dengan Angkatan Laut untuk mempelajari telegram. Dalam pendaftarannya dia tak menyebutkan sejarah pendidikannya, karena memang Spencer tak pernah mendapatkan pelajaran formal dari sekolah atau guru manapun. Selama itu dia selalu belajar secara otodidak.

Kerajinannya belajar hal-hal baru membuatnya terkenal di angkatan laut. Karenanya Spencer pun dikirim untuk bersekolah di bidang radio. Selain dari bangku sekolah itu, Spencer banyak belajar dari buku teks yang dibacanya. Hampir tiap malam Spencer membaca, tak hanya tentang radio, tetapi juga trigonometri, kalkulus, kimia, metalurgi, fisika, serta ilmu yang lain. Tak heran, selama masa sekolah ini, Spencer mengalami perkembangan keilmuan yang begitu pesat.

Selepas dari dinasnya pada Angkatan Darat Amerika, Percy Spencer bekerja di perusahaan radio nirkabel di Boston. Barulah tahun 1930-an Percy bergabung di Raytheon Corp. yang membuat namanya terkenal. Di perusahaan ini, Percy banyak mengembangan sistem radar dan tabung vakum magnetron yang menjadi energi dalam sistem radar. Dan magnetron ini yang menjadi cikal bakal lahirnya oven microwave yang meroketkan nama persahaan dan dirinya secara nasional dan internasional.

Kapabilitasnya semakin meningkat, dari pegawai biasa hingga mendapat posisi yang tinggi didapatnya karena kerja keras dan keuletannya. Berkat dia pula perusahaan itu menjadi sangat maju. Karyawannya dulu hanya 15 orang saja, dan sejak ada beliau bertambah hingga lebih dari 5,000 orang.

Peristiwa penemuan oven microwave berawal dari sebuah insiden kecil yang terjadi tahun 1946, saat beliau sedang mengerjakan proyek radar pada Raytheon Corp. Ketika Spencer bekerja, tanpa terkena panas atau apapun, tiba-tiba permen coklat yang ada di sakunya meleleh. Sehari-hari Spencer bergumul dengan radar dan tabung vakum magnetron yang menjadi sumber energi radar. Di duga magnetron yang memang memancarkan gelombang elektromagnetik mikro (microwave) itulah yang menyebabkan coklat meleleh.

Setelah hari itu, Spencer mencoba pada benda lain. Jagung mentah yang terbungkus kertas almunium, didekatkan pada tabung magnetron. Tak lama kemudian, jagung-jagung itupun mengembang menjadi popcorn siap makan. Di lain hari, Spencer mendekatkan sebutir telur dengan tabung magnetron. Selang beberapa waktu, telur itu pecah dengan isinya yang setengah matang berhamburan kemana-mana termasuk mengenai wajahnya yang terheran-heran. Dari percobaan kecil itu, Spencer berkesimpulan bahwa energi dari gelombang micro (microwave) itulah yang membuat makanan-makanan tadi termasak dengan cepat.

Percobaan serius pun dimulai, dari pembuatan tabung-tabung magnetron, desain oven, serta peralatan penunjang lainnya. Dari sini semakin terbukti bahwa gelombang elektromagnetik mikro (microwave) pada magnetron mengeluarkan gelombang radio frekuensi tinggi sehingga dapat dipakai untuk memasak dengan cepat. Dari hasil demo pada sebuah restoran di Boston, alat ini dapat memasak steak sapi dalam waktu kurang dari 1 menit, sedangkan seekor kalkun besar dapat dimasak hanya dalam waktu setengah jam. Sungguh luar biasa.

Setelah pendesainan seluruh alat selesai, akhirnya pada awal tahun 1947, diluncurkan oven microwave komersial pertama yang disebut sebagai Radarange (diberi nama sesuai nama yang dimenangkan dalam kontes oleh perusahaan ini). Alat ini ukurannya masih sangat besar, tinggi 5,5 kaki atau sekitar 165 cm dan berat 750 pon (375 kilogram) dengan harga jual yang relatif sangat mahal, yaitu sebesar 5,000 dolar Amerika. Hal ini membuat oven microwave pada saat itu hanya ada dan dipakai oleh restoran dan hotel-hotel saja.

Beberapa tahun berselang, sekitar tahun 1952, diproduksilah oven microwave yang bisa dipakai di rumah. Tak hanya ukurannya yang lebih kecil, harga yang relatif lebih murah, menjadi alasannya. Dari tahun ke tahun, evolusi yang terjadi pada microwave semakin sempurna. Dari mulai ukuran, harga, fungsi serta kesesuaian terhadap zaman. Sehingga pengguna microwave pun semakin bertambah. Begitu pula dengan penyebarannya yang ditunjang dengan semakin banyaknya produsen domestik di tiap negara maju yang tentu saja mendapat lisensi darinya. Dr. Percy LeBaron Spencer meninggal dunia pada tanggal 8 September 1970 di usia 76 tahun.

Atas kontribusinya, Dr. Percy LeBaron Spencer dianugerahi gelar doctor honoris causa oleh Massachusetts Institute of Tecnology, dan pada 18 september 1999 lalu beliau juga resmi terdaftar sebagai Inventors Hall of Fame yang merupakan tempat dimana para tokoh serta penemu ternama ada disana seperti George Washington Carver, Thomas Alfa Edison dan lain-lain. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | WIKIPEDIA]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta