-->
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sunday, September 15, 2013

Manusia yang "menemukan" semesta

EDWIN POWELL HUBBLE (1889-1953)
Minat dan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu akan membuat orang itu mendalami dan melakukan apa pun untuk membuka tabir misteri. Hal itu pula yang dilakukan oleh Edwin Powell Hubble. Sejak kecil ia sangat tertarik dengan misteri pembentukan alam semesta. Oleh karena itu, segala daya ia lakukan untuk "mendekati" semesta.

Seperti diketahui Edwin Hubble merumuskan teori yang dikenal sebagai Hukum Hubble pada tahun 1929. Hukum Hubble adalah salah satu hukum dalam astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang jauh adalah sebanding dengan jaraknya.

Jika kita menganggap bahwa pergeseran merah ini disebabkan oleh efek Doppler di mana galaksi menjauhi kita, hal ini membawa kita pada suatu gambaran tentang alam semesta yang mengembang. Dengan melakukan ekstrapolasi waktu ke belakang, kita sampai pada teori dentuman dahsyat atau Big Bang.

Hubble membandingkan jarak ke galaksi dekat dengan pergeseran merah mereka dan menemukan hubungan yang linear. Perkiraannya tentang suatu konstanta perbandingan ini dikenal dengan nama konstanta Hubble dan sekarang dikenal sebagai "parameter Hubble" karena ternyata hal ini bukanlah sekadar konstanta, melainkan suatu parameter yang bergantung pada waktu yang menandakan perluasan alam semesta yang dipercepat.

Pada Oktober tahun 1923 ia melihat apa yang awalnya dia pikir sebagai bintang nova yang meledak secara dramatis di nebula MSI dalam rasi Andromeda. Setelah pemeriksaan yang teliti terhadap pelat fotografi dari daerah yang sama yang diambil sebelumnya oleh para astronom lain, ia menyadari bahwa itu adalah bintang Cepheid.

Hubble menggunakan metode Shapley's untuk mengukur jarak ke Cepheid baru. Ia bisa menemukan bahwa tempat MSI berjarak satu juta tahun cahaya — jauh di luar Bima Sakti. Dengan demikian, itu menjadi galaksi sendiri yang mengandung jutaan bintang. Alam semesta telah berkembang secara dramatis hari itu dan kosmos atau semesta itu sendiri telah ditemukan.

Teleskop Hubble
Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut dan pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Teleskop Hubble. (Gambar dari: http://springsummerautumnwinter.files.wordpress.com/)
Teleskop angkasa Hubble adalah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, merupakan jasa teleskop Hubble.

Konstruksi teleskop Hubble berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble "diangkasakan" untuk pertama kalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, teleskop Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Akan tetapi, pengoperasiannya ditunda karena bencana Pesawat Luar Angkasa, Challenger.

Ketebalan teleskop angkasa Hubble mencapai 13.1 meter, berdiameter 4.27 meter dan memiliki berat 11,000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble. Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun atau 241 juta kilometer per tahun.

Lensa primer teleskop Hubble berdiameter 2.4 m dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Edwin Powell Hubble sendiri lahir di Missouri, Amerika Serikat, pada 29 November 1889. Masa kecilnya dihabiskan di kota itu hingga umur 10 tahun ketika keluarganya berpindah ke Chicago, tempat dia menamatkan pendidikanya hingga jenjang sekolah menengah.

Minatnya pada dunia sains dan misteri pembentukan alam semesta terlihat dari hobi membaca buku-buku karangan Julius Verne, misalnya 20,000 Leagues Under the Sea dan From the Earth to the Moon, juga King Solomon's Mines karya Henry Rider Haggard. Meskipun demikian, di masa mudanya ia lebih dikenal sebagai atlet dari pada kejeniusannya. Tujuh kali dia menjadi juara dan sekali saja menduduki peringkat ketiga dalam kompetisi tingkat sekolah tahun 1906. Pada tahun yang sama rekor lompat tinggi di Illnois berhasil dipecahkannya.

Ketika kuliah, Hubble melanjutkan minatnya pada olah raga dengan berlatih basket dan tinju. Meskipun demikian, bukan berarti kuliahnya terabaikan. Dia lulus tepat waktu menjadi sarjana dalam bidang matematika dan astronomi di Universitas Chicago pada tahun 1910.

Hubble pun melanjutkan kuliah hukum di Universitas Oxford, Inggris setelah memperoleh beasiswa Rhodes. Saat itu dia tidak berpikir untuk berkarier dalam bidang sains. Waktu tiga tahun dihabiskannya hingga memperoleh gelar master of arts. Edwin Hubble meninggal pada tanggal 28 September 1953 di usianya yang ke-63 tahun. Ia meninggal di San Marino, California, Amerika. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 29082013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta
Kindly Bookmark and Share it: