-->
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Showing posts with label Inventor. Show all posts
Showing posts with label Inventor. Show all posts

Sunday, June 2, 2013

Pengembang IUD dan Penemu G-Spot

ERNST GRAFENBERG (1881-1957)
Ernst Grafenberg adalah seorang dokter berkebangsaan Jerman yang lahir di Adelebsen dekat Goettingen-Jerman pada 26 September 1881 dan meninggal pada 28 Oktober 1957 di New York Amerika. Ia dikenal sebagai pengembang Intra Uterine Device (IUD) dan studinya terkait orgasme pada wanita. Huruf G pada istilah G-Spot diambll dari namanya Grafenberg.

Grafenberg belajar kedokteran di Goettingen dan Munich, mendapatkan gelar doktor pada 16 Maret 1905, lulus dengan "Summa Cum Laude". Dia mulai bekerja sebagai seorang dokter mata di Universitas Wirzburg, Bavaria. Kemudian pindah ke Departemen Obstetrik dan Ginekologi di Universitas Kiel, dimana ia menerbitkan karya tentang kanker metastasis (Grafenberg teori), dan fisiologi implantasi telur.

Pada tahun 1910 Grafenberg bekerja sebagai seorang ginekolog di Berlin, dan pada tahun 1910 ini bisa dibilang cukup sukses, dengan kantor di Kurmrstendamm. Dia adalah kepala ginekolog Rumah Sakit Municipal di Britz, Distrik Berlin, dan mulai studi ilmiah fisiologi reproduksi manusia di Universitas Berlin.

Di Berlin, ia bekerja dengan Dr. J Thies dan mulai melakukan kerja sainsnya di bidang fisiologi reproduksi yang menghasilkan tiga makalah. Grafenberg disebut sebagai orang yang mengembangkan sebuah tes ovulasi untuk pertama kalinya.

Selama Perang Dunia Pertama, dia adalah seorang petugas medis. Ia pun terus menerbitkan makalah, sebagian besar mengenai fisiologi perempuan. Meskipun bekerja di garis depan pertempuran, Grafenberg sering dipanggil untuk membantu proses melahirkan wanita-wanita di Rusia. Selama perang, ia menerbitkan 7 makalah terkait luka tembak di dada dan perut.

Setelah perang berakhir, ia meneruskan penelitiannya di Berlin-Charlottenburg. Dan pada tahun 1918, Grafenberg menerbitkan karya sebanyak 29 halaman mengenai cairan pada vagina. Dia adalah orang pertama yang menggambarkan hubungan fisiologi antara stimulasi dari pertumbuhan folikel atau kantung dari endometrium dengan variasi siklus keasaman sekresi vagina.

Atas: Alat untuk memasukkan Cincin Grafenberg.
Kiri: Tiga buah sampel dari Cincin Grafenberg.
Kanan: Hasil X-ray yang menunjukkan posisi Cincin 
Grafenberg setelah dimasukkan ke dalam tubuh.
(Gambar dari: http://www2.hu-berlin.de/)
Pada tahun 1928, setelah 10 tahun meneliti 100 IUD, Grafenberg memberikan kuliah pertamanya mengenai "Sutra sebagai metode kontrasepsi" di Berlin. Ia pun mulai memberikan kuliah di London dan Frankfurt tentang metode intra uterine yang dikembangkannya sebagai pengendali kelahiran. Pada tahun 1929 dalam presentasinya, ia memperkenalkan "Cincin Grafenberg", dan ini tercatat sebagai spiral pertama yang digunakan.

Cincin tersebut terbuat dari kawat perak melingkar. Grafenberg pun menekankan bahwa kehati-hatian saat pemasangan sangat penting, begitu pula dengan kontrol rutin yang harus terus dilakukan pasca pemasangan. Menurut pantauan saat itu, endometria wanita yang telah dipasang oleh cincin Grafenberg tidak ada yang mengalami peradangan.

Faktanya, cincin yang dibuat oleh Grafenberg tidak menyebabkan cedera atau kematian sebagaimana IUD konvensional pada masa itu. Menurut hasil otopsi pada beberapa wanita yang pernah memakai cincin Grafenberg, cincin tersebut bisa dipakai hingga 24 tahun, bahkan ada yang sampai 58 tahun.

Cincin tersebut digunakan hingga tahun 1960 dan diganti dengan IUD yang terbuat dari plastik. Namun akhir-akhir ini, para dokter mulai memunculkan kembali cincin Grafenberg lagi. Karena tak seperti IUD yang terbuat dari plastik, cincin tersebut tidak memiliki benang, sehingga lebih aman karena infeksi terkadang bisa naik melalui benang menuju uterus atau rahim.

Pada tahun 1928, Grafenberg menjadi anggota komite eksekutif dari komunitas seksologi internasional. Dan pada tahun 1933, ketika Nazi berkuasa, Grafenberg yang merupakan dokter keturunan Yahudi, diminta untuk menyerahkan kedudukannya sebagai kepala ginekolog dan obstetrik di Britz-Berlin.

Mereka pun mengultimatum, bahwa mengiklankan kontrasepsi ataupun memberikan saran terkait kontrasepsi adalah ilegal. Tahun 1934, Dr. Hans Lehfeldt menyarankan Grafenberg untuk meninggalkan Jerman. Namun ia bersikeras untuk tetap tinggal, karena merasa aman. Sebab, banyak pasiennya yang merupakan istri petinggi Nazi. Tapi, ternyata dia salah.

Grafenberg pun ditangkap dan ditahan oleh Nazi. Teman-temanya di komunitas seksologi internasional berupaya untuk melepaskannya melalui negosiasi Amerika. Tahun 1940, atas lobi-lobi dari Margaret Sanger, ia dibebaskan dari penjara dan pindah ke California Amerika.

Pada tahun 1950, ia mengatakan dalam makalahnya, bahwa ada area-area tertentu pada alat kelamin wanita yang sangat sensitif bila distimulasi secara seksual. Area yang paling mudah distimulasi yakni di posterior urethra atau bagian belakang saluran kencing yang dimulai dari leher kandung kemih. Area tersebut dikenal sebagai Grafenberg Spot atau G-Spot.

Tahun 1953, Dr Grafenberg divonis menderita penyakit degeneratif saraf parkinson yang menyulitkannya untuk menggerakkan otot-ototnya. Ia meninggal pada tanggal 28 Oktober 1957 di New York. Namun sayang kepergian Grafenberg tidak sedikitpun dikabarkan dalam media atau paper sains di Amerika saat itu. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 23052013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Tuesday, May 14, 2013

Bapak Taksonomi Modern

CAROLUS LINNAEUS (1707-1778)
Mungkin masih ada yang ingat dengan nama Oriza sativa sebagai nama lain dari padi yang biasa kita makan sehari-hari dalam bentuk nasi. Atau Durio zybetinus yang tak lain adalah buah durian yang banyak digemari orang. Pemberian nama dalam bahasa latin atau yunani tersebut merupakan sebuah sistem penamaan organisme atau makhluk hidup yang disebut binomial nomenklatur.

Sistem ini masih dipakai di sekolah-sekolah dan dunia keilmuan hingga sekarang. Nama yang pertama merupakan genus dari spesies tersebut dan nama yang kedua adalah spesies organisme tersebut. Genus ditulis dengan huruf besar, spesies dengan huruf kecil. Dan keduanya ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.

Siapakah yang membuat sistem tersebut pertama kali? Dia adalah Carolus Linnaeus atau Carl von Linné, seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi yang dikenal sebagai bapak taksonomi modern dan juga sebagai bapak ekologi modern, ia merupakan ahli botani yang dihormati pada masanya. Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult, sekarang masuk wilayah administrasi Almhult, di bagian selatan Swedia pada tanggal 23 Mei 1707. Dari Situs Wikipedia menyebutkan, ayahnya bernama Nils Ingemarrson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia.

Sejak kecil, ia diajarkan untuk menjadi seorang anggota gereja yang setia sebagaimana ayah dan kakek dari ibunya. Namun ia kurang semangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona. Ia pun kemudian dikirim untuk belajar di Universitas Lund, lalu pindah ke Universitas Uppsala setahun kemudian.

Klasifikasi tumbuhan oleh 
Carolus Linnaeus,. (Gambar dari:
http://the-history-notes.blogspot.com/)
Pada masa-masa itu, ia berkeyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan. Oleh karena itu, ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732, Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735, ia pindah ke Belanda, dan di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini merupakan satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus. Ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa latin.

Pada tahun itu pula, Linnaeus menemukan sistem penamaan makhluk hidup atau binomial nomenklatur. Penyusunan sistem tersebut menggunakan bahasa latin atau Yunani karena bahasa-bahasa tersebut banyak dipakai di sekolah-sekolah dan lembaga akademik pada saat itu.

Pada tahun 1739, Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Ia pun diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan pindah ke sana. Tetapi tak berapa lama kemudian ia beralih menjadi profesor di bidang botani.

Pada tahun 1757, ia mendapat gelar kebangsawanan atau "von" dari Raja Swedia Adolf Fredrik sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linne. Di Belanda, ia bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkan rancangan makalahnya mengenai taksonomi yang berjudul System Naturae.

Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Sistem penamaan Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga Kerajaan.

Kerajaan dibagi ke dalam kelas, dan masing-masing kelas terbagi dalam ordo yang dibagi lagi dalam genera (bentuk tunggal genus), yang kemudian dibagi lagi dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama, atau untuk tumbuhan sekarang ini dinamai varietas. Meskipun sistem binomial nomenklatur dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai pelopornya.

Oleh karena itu, penamaan organisme olehnya dikenal dengan sebagai Taksonomi Linnaeus. Ia menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Contoh, kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mamae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya.

Linnaeus di akhir hidupnya banyak menderita sakit seperti encok dan sakit gigi. Bahkan ia dua kali terkena serangan stroke yakni pada tahun 1774 dan 1776. Karena stroke tersebut, ia kehilangan fungsi bagian tubuh sebelah kanannya. Bapak taksonomi modern ini meninggal dunia pada tanggal 10 Januari 1778 pada suatu upacara di Katedral Uppsala. Ia pun kemudian dimakamkan di katedral tersebut. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 25042013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Friday, April 19, 2013

Sang Penemu IC

GEOFFREY WA DUMMER (1909-2002)
Geoffrey William Arnold Dummer, adalah seorang insinyur elektronik asal Inggris yang dinobatkan sebagai penemu konsep Integrated Circuit (IC) atau sirkuit terpadu yang hingga kini banyak diaplikasikan pada hampir semua barang elektronika di seluruh dunia.

IC mempakan komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi konduktor, di mana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dioda, dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian yang berbentuk chip kecil.

Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Karena Geoffrey Dummer-lah pada akhirnya elektronika masa kini tidak lagi berukuran besar dan cenderung berukuran kecil.

Sang pembuat konsep IC tersebut lahir di Hull, Yorkshire, Inggris, pada tanggal 25 Februari 1909. Ayahnya bernama Arthur Robert William Dummer dan ibunya, Daisy Maria King. Geoffrey Dummer menikahi Dorothy Whitelegg tahun 1934, dan pernikahannya terdaftar di Bucklow. Putra tunggal mereka, Stephen John, lahir pada tahun 1945 di Bearsted, Kent.

Diceritakan di Wikipedia.org, Geoffrey Dummer menyelesaikan studinya di SMA Sale, lalu melanjutkan ke Manchester College of Technology. Pekerjaan pertamanya di perusahaan Mullard Radio Valve tahun 1931. Tugasnya meneliti cacat katup yang dikembalikan pelanggan untuk menentukan penyebab kegagalan, dan para teknisi diharapkan bisa memproses hingga 1,000 katup per hari.

Pada tahun 1935 ia pindah ke AC Cossor Ltd. yang menangani tabung sinar katoda, basis waktu dan sirkuit. Pada tahun 1938, Geoffrey Dummer pindah ke Salford Electrical Instruments dan bekerja di laboratorium frekuensi tinggi. Tahun berikutnya ia bergabung dengan Departemen Pertahanan sebagai Kepala Teknisi dengan gaji 275 pound sterling per tahun dan bekerja dengan tim di bawah RJ Dippy di Penelitian Kementerian Udara.

Pada tahun 1952 ia mempresentasikan karyanya pada Simposium Komponen Elektronika di Washington DC, Amerika, sekitar enam tahun sebelum Jack Kilby dari Texas Instruments dianugerahi paten untuk dasar ide yang sama. Geoffrey Dummer pun telah disebut "Nabi Sirkuit Terpadu".

Di kemudian hari ia berkata, "Tampaknya begitu logis bagi saya, bahwa kami telah bekerja pada komponen yang lebih kecil dan semakin kecil, meningkatkan kehandalan serta pengurangan ukuran. Saya pikir satu-satunya cara bisa mencapai tujuan kami adalah dalam bentuk blok yang solid. Ketika anda pergi dengan semua masalah kontak anda, dan anda memiliki rangkaian kecil dengan keandalan yang tinggi. Dan itulah sebabnya saya melanjutkan penelitian ini. Saya 'mengguncang' industri hingga ke 'tulang'. Saya mencoba untuk membuat mereka menyadari betapa pentingnya penemuan ini untuk masa depan mikro elektronika dan perekonomian nasional."
Integrated Circuit (IC). (Gambar dari: http://www.techcn.com.cn/)
Namun, Geoffrey Dummer saat itu tidak mampu mengubah ide sirkuit terpadunya untuk dipraktikkan secara nyata, karena keterbatasan wewenang dan tanggung jawabnya. Pada ajang The International Components Symposium yang digelar atas inisiasinya di Malvern September tahun 1957, ia menyajikan sebuah model untuk mengilustrasikan kemungkinan teknik solid sirkuit.

Model ini mewakili flip-flop dalam bentuk blok yang solid dari bahan semikonduktor dibentuk untuk membentuk empat transistor, Empat resistor diwakili oleh jembatan silikon, dan resistor serta kapasitor lainnya disimpan dalam bentuk film yang langsung terhubung ke blok silikon dengan intervensi isolasi film. Model ini dimaksudkan sebagai latihan desain, tetapi tidak terlalu berbeda dari sirkuit yang dipatenkan oleh Jack St Clair Kilby dua tahun kemudian.

Hanya setengah abad setelah penemuan Geoffrey Dummer, IC telah digunakan di mana-mana, seperti radio, televisi, komputer, telefon seluler, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Banyak pakar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.

Istrinya Dorothy meninggal dunia pada tahun 1992, dan ia menikah lagi dengan Juni yang membantunya bertahan. Sebagai hasil stroke pada tahun 1999, dia menghabiskan waktu dua setengah tahun di Perrins House, Malvern. Pada usia 93 tahun, dia meninggal dunia pada bulan September 2002 dan dimakamkan di Pemakaman Malvern. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | WIKIPEDIA | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 11042013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Saturday, March 30, 2013

Penemu Pondasi Cakar Ayam

Prof. Ir. R.M. SEDYATMO (1909-1984)
Mungkin tak banyak yang tahu tentang dirinya. Tetapi namanya, diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jalan Prof. Ir. RM. Sedyatmo. Ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Ia adalah seorang insinyur Indonesia yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal banyak akalnya.

Sedyatmo kecil adalah anak kreatif yang sejak kecil sudah menciptakan penemuan-penemuan kecil, baik itu dalam menciptakan kualitas benang gelasan yang berbobot, maupun dalam menciptakan "pabrik" dari kotoran kerbau yang menjadi bahan permainannya bersama anak-anak desa selama berhari-hari.

Awalnya, dia diberi nama R.M. Sarwanto, tetapi karena dia menderita sakit yang tidak kunjung sembuh, maka sebagaimana biasanya dalam kebiasaan masyarakat Jawa, orangtuanya memberinya nama baru yang lebih sesuai yaitu Sedyatmo. Nama ini memiliki arti sebagai anak yang kelak akan menjadi anak yang baik dan berguna baik masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sedyatmo pernah menentang pendapat gurunya yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Alih-alih marah, sang guru mencoba menjelaskan sejelas-jelasnya sehingga akhirnya Sedyatmo mengakui kesalahan pemikirannya. Guru ini pula yang kemudian memberikan jaminan kepada rektor Technische Hogescholl (THS), sekarang bernama Institut Teknologi Bandung (ITB), bahwa Sedyatmo pasti bisa mengikuti perkuliahan di sana walaupun saat itu nilai rata-rata tes yang dikantonginya tidak tinggi. Berkat dukungan guru yang pernah ditentangnya di kelas itu, Sedyatmo akhirnya bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke THS.

Ketika belajar di THS, Sedyatmo juga mempertanyakan fungsi teori bilangan khayal kepada profesor yang mengajarnya. Dengan jujur sang profesor menjawab, "Saya tidak dapat menjawab pertanyaanmu, Tuan Sedyatmo. Tetapi saya hanya memberitahukan bahwa kalau Tuan tidak memahami benar teori bilangan khayal, maka Tuan tidak akan menjadi insinyur yang baik." Jawaban itulah yang membuat Sedyatmo justru lebih dalam berpikir, dan akhirnya mengakui kekuatan imajinasi sebagai salah satu pilar kesuksesan dalam penemuan baru.
Jembatan Wiroko yang berdiri di atas Sungai Bengawan Solo, karya pertama Prof. Ir. R.M. Sedyatmo.
Karya pertama yang melecut kepercayaan dirinya sebagai seorang insinyur adalah jembatan air Wiroko yang selesai dibangun pada tahun 1937. Berkat dukungan penuh dari Mangkunegoro VII, maka tentangan dari pemerintah Belanda, bahkan dari almamater Sedyatmo sendiri (THS) tidak menjadi batu sandungan yang berarti baginya. Karya pertamanya itu menjadi pembuka jalan bagi karya-karya selanjutnya.

Konstruksi Pondasi Cakar Ayam.  
(Gambar dari: http://atadroe88.blogspot.com/)
Salah satu temuannya yang masih dipakai oleh banyak orang hingga saat ini adalah sistem Pondasi Cakar Ayam yang ditemukannya tahun 1962. Pondasi cakar ayam terdiri atas pelat beton bertulang dengan ketebalan 10 hingga 15 centimeter, tergantung dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di bawahnya.

Di bawah pelat beton dibuat sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2 hingga 3 m. Diameter pipa 1.2 meter, tebal 8 sentimeter, dan panjangnya tergantung dari beban di atas pelat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan tunggal, sedangkan untuk pelat dipakai tulangan ganda.

Sistem pondasi cakar ayam sangat sederhana, hingga cocok sekali diterapkan di daerah di mana peralatan modern dan tenaga ahli sukar didapat. Sampai dengan batas-batas tertentu, sistem ini dapat menggantikan pondasi tiang pancang. Untuk gedung berlantai 3 atau 4 misalnya, sistem cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang 12 meter.

Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara TNI-Angkatan Laut Juanda di Surabaya, landasan Bandara Polonia di Medan, dan landasan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan juga dipakai di luar negeri.
Apron Terminal A Bandara Soekarno-Hatta dilihat dari Menara Kontrol yang juga sedang dalam tahap pembangunan pada tahun 1983 dengan menggunakan sistem konstruksi Pondasi Cakar Ayam. (Gambar dari: http://pondasicakarayam.blogspot.com/)
Kendati temuannya dipakai oleh bangsa luar sekalipun, Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap rendah hati dan dedikasinya yang tinggi terhadap bangsa menjadi spirit bagi ciptaannya. Dan uniknya, Sedyatmo selalu menekankan pentingnya intuisi dan pengamatan terhadap alam semesta. Karya cakar ayamnya merupakan bukti bagaimana ciptaannya itu terilhami oleh akar pohon kelapa.
Dua buah tabung beton yang akan ditanamkan ke dalam tanah sebagai bagian dari sistem konstruksi Pondasi Cakar Ayam. Seorang insinyur yang berdiri disebelahnya bisa dipakai sebagai pembanding besarannnya. Perhatikan pembesian pada tabung-tabung tersebut yang tidak terlalu besar (diameter 12mm). (Gambar dari: http://pondasicakarayam.blogspot.com/)
Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal adalah pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep awal Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, dan menobatkan Sedyatmo meraih sejumlah penghargaan internasional.

Pengagum tokoh pewayangan Bima dan Gatotkaca ini sangat mempercayai penyelenggaraan kuasa Sang Maha Pencipta dalam hidup manusia. Oleh karena itu, dalam acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari ITB, Sedyatmo berpesan kepada para mahasiswa sebagai calon inovator di masa depan untuk selalu memanfaatkan "aji-aji pancasona" atau senjata lima serangkai yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia yaitu imajinasi, intelektual, intuisi, inspirasi, serta insting yang bekerja di luar kesadaran manusia.

Prof. Ir. R.M. Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984, dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Prof. Ir. R.M. Sedyatmo atas jasa-jasanya. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 28032013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Saturday, March 23, 2013

Penulis "Geology of Indonesia"

RW. van BEMMELEN (1904-1983)
Reinout Willem van Bemmelen, namanya banyak terdapat di buku-buku yang bercerita soal gunung api di Indonesia. Ia adalah seorang berkebangsaan Belanda yang lahir di Batavia-Indonesia tanggal 14 April 1904 dan wafat di Unterpirkach-Austria pada tanggal 19 November 1983. Van Bemmelen sangat tertarik dan mendalami struktur geologi Indonesia termasuk, geologi ekonomi, dan vulkanologi atau gunung-gunung api Indonesia.

RW van Bemmelen menghabiskan masa remajanya di Hindia Belanda. Ayahnya, Willem van Bemmelen adalah Direktur Pusat Penelitian Magnet dan Seismologi Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1920 hingga 1927, ia mengambil studi teknik pertambangan di Delft University di Netherland.

Di bawah asuhan gurunya, HA. Brouwer dan GAP. Molengraaff, van Bemmelen berhasil meraih gelar PhD pada tahun 1927 melalui studi tentang geologi pegunungan Cordillera Bettica di Spanyol. Kemudian ia mengambil kursus mengenai vulkanologi di Naples lalu bekerja menyurvei kondisi geologi Indonesia dan berhasil memetakan pulau Jawa dan Sumatra.

Dari tahun 1933 hingga 1935, van Bemmelen belajar mengenai ilmu tanah atau pedologi di Universitas Teknik Vienna. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia (Pulau Jawa) untuk melanjutkan penelitiannya. Ketertarikan utama van Bemmelen adalah terhadap vulkanologi khususnya mengenai magma dan batuan piroklastik. Ia juga tertarik pada struktur geologi dan tektonik khususnya tektonik geser. Dia juga melakukan penelitian terhadap Gunung Merapi pada tahun 1930 mulai dari pos vulkanologi di Babadan hingga bagian utara lereng barat gunung tersebut.

Saat Jepang berhasil menduduki wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia pada Perang Dunia kedua, van Bemmelen dan istrinya menghabiskan tiga tahun kehidupan mereka di kamp tahanan. Ia adalah segelintir kaum profesional yang diizinkan Jepang untuk melanjutkan kerja penelitiannya.

Di masa itu, van Bemmelen mengelola upaya penerbitan isu survei vulkanologi Hindia Belanda dan berhasil mempublikasikan pada tahun 1943. Saat perang berakhir, van Bemmelen dan keluarganya pindah ke Belanda dan tinggal di Den Haag. Pemerintah Belanda pun menugaskan van Bemmelen untuk mengumpulkan kembali semua informasi geologi dari Kepulauan Indonesia. Dan ia telah merangkum semua informasi tersebut dalam manuskrip yang hancur saat perang berlangsung. Manuskrip tersebut dipercayakan kepada asistennya yang kemudian membawanya ke Yogyakarta.
Fisiografis Pulau Jawa dan Madura oleh RW van Bemmelen. (Gambar dari: http://novianto-geophysicist.blogspot.com/)
Saat hubungan diplomatik antara Belanda dan Indonesia mulai terjalin, manuskrip tersebut dikembalikan kepada van Bemmelen. Setelah Indonesia merdeka, ia diperbolehkan untuk memproduksi dokumen-dokumen yang sama, dan pada tahun 1949, sebuah buku berjudul The Geology of Indonesia kemudian dipublikasikan.

Mengenai GunungTangkubanparahu, van Bemmelen di antaranya menyebutkan bahwa dulu ada Gunung Purba yang disebut Gunung Sunda. Gunung ini kemudian runtuh, dan membentuk suatu kaldera, kawah besar yang berukuran 5 hingga 10 km, yang di tengahnya lahir Gunung Tangkubanparahu. Kejadian ini diperkirakan van Bemmelen terjadi sekitar 11,000 tahun yang lalu.

Pada tahun 1950, van Bemmelen menjadi profesor di Universitas Utrecht. Bersama dengan MG Rutten dia memulai penelitian vulkanologi dan paleomagnetisme di Islandia. van Bemmelen juga mengawasi tujuh disertasi terkait tektonik di Pegunungan Alpen Italia dan beberapa disertasi terkait hidrologi. Ia sendiri merupakan profesor atau Guru Besar di Bidang Geologi Ekonomi.

RW. van Bemmelen juga dikenal dengan penjelasannya mengenai jalur orogen yang merupakan produk dari pergerakan lempeng lithosfer. Dalam bukunya, Mountain Building, ia mendalilkan teori baru yakni teori undasi.

Buku The Geology of Indonesia masih tetap dianggap sebagai bahan baku bagi mereka yang mendalami geologi dan geologi ekonomi di dunia ini. Buku tersebut juga terbit terjemahannya dalam bahasa Rusia. Sumbangannya pada pengetahuan geologi ternyata kelihatan dari mengalirnya berbagai artikel, sedangkan pada banyak kongres van Bemmelen telah mengungkapkan sejumlah problema geologi.

Teori Undasi, adalah teori yang tidak dapat dipisahkan dari namanya. Tektogenesa sekunder yang dipengaruhi gaya berat yang erat hubungannya dengan ini telah melibatkan banyak ahli geologi, terutama di bagian yang berbahasa Inggris. Ini menghasilkan suatu tempat terkemuka baginya dalam dunia kepustakaan geologi.

Pada tahun 1970 pemimpin Koninklijk Nederlandsch Geologisch Mijnbouwkundig Genootschap, Raad van Bestuur, menganugerahkan Pening van Waterschoot van der Gracht, setelah mendengar dan berdasarkan pertimbangan bahwa, Prof Dr Ir RW van Bemmelen dengan pemikiran geologinya yang orisinil dan berani telah memberikan sumbangan penting pada ilmu tentang bumi di Negeri Belanda.

Pemikiran geotektonikanya yang diabadikan dalam banyak penerbitan menjadi sangat terkenal dalam dunia Internasional. Geology of Indonesia merupakan karya standar yang setelah lebih dari 20 tahun tetap tidak berkurang nilainya. Semangatnya terhadap geologi dan perhatiannya yang dalam terhadap manusia, yang bekerja di bawah bimbingannya memberi inspirasi kepada para muridnya, yang sambil menyebar di seluruh dunia, memperkenalkan pemikiran geologi Negeri Belanda.

RW van Bemmelen pun pensiun pada tahun 1969. Setelah istrinya meninggal dunia pada tahun 1983, ia pindah ke Austria dan meninggal di sana tak lama setelah kepindahannya. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 14032013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Tuesday, March 12, 2013

Sang Petualang Lautan

FRIDTJOF NANSEN (1861-1930)
Dalam dunia Oseanografi, nama Fridtjof Nansen sudah tidak asing lagi. Ilmuwan yang sekaligus penjelajah Samudera Arktik ini lahir pada 10 Oktober 1861 di Norwegia. Ayahnya bernama Baldur Fridtjof Nansen dan ibunya bernama Adelaide Johanne Thekla Isidore Boiling Wedel-Jarlsberg. Baldur adalah seorang pengacara kemanusiaan yang beralih menjadi reporter Mahkamah Agung Norwegia.

Baldur dan Adelaide menetap di Kota Store Froen yang terletak beberapa kilometer dan ibu kota Norwegia, Christiania (yang sekarang bernama Oslo). Pasangan ini dikaruniai tiga anak. Fridtjof Nansen, sang petualang lautan, adalah putra bungsunya.

Siapa sangka, si bungsu ini kemudian terkenal sebagai penjelajah Samudera Arktik, ilmuwan, negarawan sekaligus aktivis kemanusiaan. Keberagaman akan hal yang dilakukannya terlihat dari hasil karyanya yang mencakup "Eskimo Life" (1893), "Closing-Nets for Vertical Hauls and for Vertical Towing" (1915), "Russia and Peace" (1923), dan "Armenia and the Near East" (1928).

Kehidupannya sebagai ilmuwan dimulai ketika Nansen belajar zoologi di Royal Frederick University pada awal tahun 1881. Setelah itu, ia bekerja sebagai seorang kurator di Museum Bergen di mana penelitian utamanya pada sistem saraf pusat makhluk laut yang lebih rendah. Hasil penelitiannya itu memberinya gelar doktor dan membantunya mendirikan teori neurologi modern.

Sementara itu, perjalanan pesiarnya ke Samudera Artik dilakukan tahun 1882. Pada tahun 1888, bersama kelompoknya, Nansen membuat memorabilia perjalanan melintasi Greenland dengan ski yang dijelaskan dalam karyanya yang berjudul "First Crossing of Greenland" (1890).

Setelah tahun 1896, ia lebih tertarik melakukan penelitian ilmu oseanografi dibandingkan dengan zoologi. Dalam penelitiannya dia melakukan berbagai pelayaran ilmiah, terutama di Atlantik Utara dan berkontribusi dalam pengembangan peralatan oseanografi modern.

Nansen memang memiliki impian yang cukup aneh, yaitu mencapai kutub utara dengan "menumpang" pada es yang mengapung di kutub. Untuk itu, ia melakukan pelayaran ke Arktik pada tahun 1893 di dalam Kapal Fram yang didesain khusus untuk tahan terhadap benturan es. Perjalanan ini dikenal dengan nama ekspedisi Fram. Kapal Fram tersebut ditambatkan pada es yang mengapung pada posisi 83,59 derajat Lintang Utara (LU), menuju 85,57 derajat LU.
Fridtjof Nansen seorang penjelajah asal Norwegia yang merupakan perintis ekplorasi wilayah kutub. (Gambar dari: http://ngm.nationalgeographic.com/)
Tahun 1896, Kapal Fram kembali dengan selamat di Norwegia meskipun tidak mencapai kutub, seperti yang sudah diperkirakan Nansen sebelumnya. Pada 1895 ia meninggalkan kapalnya dan mengatur rencana baru untuk melengkapi perjalanannya ke kutub dengan menggunakan kereta luncur. Namun demikian, ia hanya bisa mencapai posisi 86,14 derajat LU akibat kondisi es yang membelok.

Walau Nansen ataupun kapalnya tidak bisa mencapai kutub, ekspedisi yang telah dilakukannya memberikan informasi yang sangat berharga bagi dunia tentang Samudera Arktik dan membuat namanya terkenal di seluruh dunia. Ia telah membuktikan bahwa laut yang membeku berada di sekitar kutub dan memenuhi basin kutub.

Dengan informasi oseanografi dan meteorologi yang sangat lengkap ini, Nansen telah meletakkan dasar bagi kegiatan di Arktik pada masa selanjutnya. "Farthest North" merupakan laporan penjelajahannya yang brilian, hadir dalam terjemahan bahasa Inggris tahun 1897. Bahan-bahan ilmiah ekspedisinya dipublikasikan pada The Norwegian North Polar Expedition dan diedit langsung oleh Nansen sebanyak 6 volume tahun 1900 hingga tahun 1906. Di Universitas Royal Frederick, Christiania, Nansen menjabat sebagai profesor zoologi (1897) dan profesor oseanografi (1908). The Nansen Fund, yayasan untuk melakukan riset-riset ilmiah pun didirikan untuk menghormatinya.

Sementara itu, untuk karier bidang kenegaraan, dimulainya tahun 1905 ketika ia ikut berkontribusi dalam rangka pemisahan Norwegia dari Swedia secara damai. Berkat jasanya, Nansen diangkat menjadi menteri pertama Norwegia untuk Inggris Raya (1906-1908).

Pada tahun 1910 ia diangkat menjadi direktur pada komisi internasional untuk mempelajari laut dan membuat beberapa perjalanan ilmiah, terutama di Atlantik Utara (1910-1914).

Untuk kegiatan kemanusian, dimulai pasca-Perang Dunia Ke-1 ketika ia ditunjuk sebagai komisi tinggi untuk pengungsi pada Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa). Hal ini mengantarkannya pada ajang kehormatan dengan diraihnya hadiah Nobel pada tahun 1922.

Fridtjof Nansen wafat pada tanggal 13 Mei 1930 dan dikebumikan empat hari kemudian, bertepatan dengan hari kemerdekaan Norwegia, 17 Mei. Liga Bangsa-Bangsa sendiri memberinya penghormatan dengan mendirikan Nansen International Office for Refugees pada tahun 1931 yang kemudian mengantarnya kembali untuk menerima hadiah Nobel dalam bidang perdamaian pada tahun 1938. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 28022013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta