-->
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sunday, June 2, 2013

Pengembang IUD dan Penemu G-Spot

ERNST GRAFENBERG (1881-1957)
Ernst Grafenberg adalah seorang dokter berkebangsaan Jerman yang lahir di Adelebsen dekat Goettingen-Jerman pada 26 September 1881 dan meninggal pada 28 Oktober 1957 di New York Amerika. Ia dikenal sebagai pengembang Intra Uterine Device (IUD) dan studinya terkait orgasme pada wanita. Huruf G pada istilah G-Spot diambll dari namanya Grafenberg.

Grafenberg belajar kedokteran di Goettingen dan Munich, mendapatkan gelar doktor pada 16 Maret 1905, lulus dengan "Summa Cum Laude". Dia mulai bekerja sebagai seorang dokter mata di Universitas Wirzburg, Bavaria. Kemudian pindah ke Departemen Obstetrik dan Ginekologi di Universitas Kiel, dimana ia menerbitkan karya tentang kanker metastasis (Grafenberg teori), dan fisiologi implantasi telur.

Pada tahun 1910 Grafenberg bekerja sebagai seorang ginekolog di Berlin, dan pada tahun 1910 ini bisa dibilang cukup sukses, dengan kantor di Kurmrstendamm. Dia adalah kepala ginekolog Rumah Sakit Municipal di Britz, Distrik Berlin, dan mulai studi ilmiah fisiologi reproduksi manusia di Universitas Berlin.

Di Berlin, ia bekerja dengan Dr. J Thies dan mulai melakukan kerja sainsnya di bidang fisiologi reproduksi yang menghasilkan tiga makalah. Grafenberg disebut sebagai orang yang mengembangkan sebuah tes ovulasi untuk pertama kalinya.

Selama Perang Dunia Pertama, dia adalah seorang petugas medis. Ia pun terus menerbitkan makalah, sebagian besar mengenai fisiologi perempuan. Meskipun bekerja di garis depan pertempuran, Grafenberg sering dipanggil untuk membantu proses melahirkan wanita-wanita di Rusia. Selama perang, ia menerbitkan 7 makalah terkait luka tembak di dada dan perut.

Setelah perang berakhir, ia meneruskan penelitiannya di Berlin-Charlottenburg. Dan pada tahun 1918, Grafenberg menerbitkan karya sebanyak 29 halaman mengenai cairan pada vagina. Dia adalah orang pertama yang menggambarkan hubungan fisiologi antara stimulasi dari pertumbuhan folikel atau kantung dari endometrium dengan variasi siklus keasaman sekresi vagina.

Atas: Alat untuk memasukkan Cincin Grafenberg.
Kiri: Tiga buah sampel dari Cincin Grafenberg.
Kanan: Hasil X-ray yang menunjukkan posisi Cincin 
Grafenberg setelah dimasukkan ke dalam tubuh.
(Gambar dari: http://www2.hu-berlin.de/)
Pada tahun 1928, setelah 10 tahun meneliti 100 IUD, Grafenberg memberikan kuliah pertamanya mengenai "Sutra sebagai metode kontrasepsi" di Berlin. Ia pun mulai memberikan kuliah di London dan Frankfurt tentang metode intra uterine yang dikembangkannya sebagai pengendali kelahiran. Pada tahun 1929 dalam presentasinya, ia memperkenalkan "Cincin Grafenberg", dan ini tercatat sebagai spiral pertama yang digunakan.

Cincin tersebut terbuat dari kawat perak melingkar. Grafenberg pun menekankan bahwa kehati-hatian saat pemasangan sangat penting, begitu pula dengan kontrol rutin yang harus terus dilakukan pasca pemasangan. Menurut pantauan saat itu, endometria wanita yang telah dipasang oleh cincin Grafenberg tidak ada yang mengalami peradangan.

Faktanya, cincin yang dibuat oleh Grafenberg tidak menyebabkan cedera atau kematian sebagaimana IUD konvensional pada masa itu. Menurut hasil otopsi pada beberapa wanita yang pernah memakai cincin Grafenberg, cincin tersebut bisa dipakai hingga 24 tahun, bahkan ada yang sampai 58 tahun.

Cincin tersebut digunakan hingga tahun 1960 dan diganti dengan IUD yang terbuat dari plastik. Namun akhir-akhir ini, para dokter mulai memunculkan kembali cincin Grafenberg lagi. Karena tak seperti IUD yang terbuat dari plastik, cincin tersebut tidak memiliki benang, sehingga lebih aman karena infeksi terkadang bisa naik melalui benang menuju uterus atau rahim.

Pada tahun 1928, Grafenberg menjadi anggota komite eksekutif dari komunitas seksologi internasional. Dan pada tahun 1933, ketika Nazi berkuasa, Grafenberg yang merupakan dokter keturunan Yahudi, diminta untuk menyerahkan kedudukannya sebagai kepala ginekolog dan obstetrik di Britz-Berlin.

Mereka pun mengultimatum, bahwa mengiklankan kontrasepsi ataupun memberikan saran terkait kontrasepsi adalah ilegal. Tahun 1934, Dr. Hans Lehfeldt menyarankan Grafenberg untuk meninggalkan Jerman. Namun ia bersikeras untuk tetap tinggal, karena merasa aman. Sebab, banyak pasiennya yang merupakan istri petinggi Nazi. Tapi, ternyata dia salah.

Grafenberg pun ditangkap dan ditahan oleh Nazi. Teman-temanya di komunitas seksologi internasional berupaya untuk melepaskannya melalui negosiasi Amerika. Tahun 1940, atas lobi-lobi dari Margaret Sanger, ia dibebaskan dari penjara dan pindah ke California Amerika.

Pada tahun 1950, ia mengatakan dalam makalahnya, bahwa ada area-area tertentu pada alat kelamin wanita yang sangat sensitif bila distimulasi secara seksual. Area yang paling mudah distimulasi yakni di posterior urethra atau bagian belakang saluran kencing yang dimulai dari leher kandung kemih. Area tersebut dikenal sebagai Grafenberg Spot atau G-Spot.

Tahun 1953, Dr Grafenberg divonis menderita penyakit degeneratif saraf parkinson yang menyulitkannya untuk menggerakkan otot-ototnya. Ia meninggal pada tanggal 28 Oktober 1957 di New York. Namun sayang kepergian Grafenberg tidak sedikitpun dikabarkan dalam media atau paper sains di Amerika saat itu. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 23052013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta
Kindly Bookmark and Share it: