-->
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu
Showing posts with label Inventor. Show all posts
Showing posts with label Inventor. Show all posts

Tuesday, May 14, 2013

Bapak Taksonomi Modern

CAROLUS LINNAEUS (1707-1778)
Mungkin masih ada yang ingat dengan nama Oriza sativa sebagai nama lain dari padi yang biasa kita makan sehari-hari dalam bentuk nasi. Atau Durio zybetinus yang tak lain adalah buah durian yang banyak digemari orang. Pemberian nama dalam bahasa latin atau yunani tersebut merupakan sebuah sistem penamaan organisme atau makhluk hidup yang disebut binomial nomenklatur.

Sistem ini masih dipakai di sekolah-sekolah dan dunia keilmuan hingga sekarang. Nama yang pertama merupakan genus dari spesies tersebut dan nama yang kedua adalah spesies organisme tersebut. Genus ditulis dengan huruf besar, spesies dengan huruf kecil. Dan keduanya ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.

Siapakah yang membuat sistem tersebut pertama kali? Dia adalah Carolus Linnaeus atau Carl von Linné, seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi yang dikenal sebagai bapak taksonomi modern dan juga sebagai bapak ekologi modern, ia merupakan ahli botani yang dihormati pada masanya. Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult, sekarang masuk wilayah administrasi Almhult, di bagian selatan Swedia pada tanggal 23 Mei 1707. Dari Situs Wikipedia menyebutkan, ayahnya bernama Nils Ingemarrson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia.

Sejak kecil, ia diajarkan untuk menjadi seorang anggota gereja yang setia sebagaimana ayah dan kakek dari ibunya. Namun ia kurang semangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona. Ia pun kemudian dikirim untuk belajar di Universitas Lund, lalu pindah ke Universitas Uppsala setahun kemudian.

Klasifikasi tumbuhan oleh 
Carolus Linnaeus,. (Gambar dari:
http://the-history-notes.blogspot.com/)
Pada masa-masa itu, ia berkeyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan. Oleh karena itu, ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732, Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735, ia pindah ke Belanda, dan di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini merupakan satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus. Ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa latin.

Pada tahun itu pula, Linnaeus menemukan sistem penamaan makhluk hidup atau binomial nomenklatur. Penyusunan sistem tersebut menggunakan bahasa latin atau Yunani karena bahasa-bahasa tersebut banyak dipakai di sekolah-sekolah dan lembaga akademik pada saat itu.

Pada tahun 1739, Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Ia pun diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan pindah ke sana. Tetapi tak berapa lama kemudian ia beralih menjadi profesor di bidang botani.

Pada tahun 1757, ia mendapat gelar kebangsawanan atau "von" dari Raja Swedia Adolf Fredrik sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linne. Di Belanda, ia bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkan rancangan makalahnya mengenai taksonomi yang berjudul System Naturae.

Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Sistem penamaan Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga Kerajaan.

Kerajaan dibagi ke dalam kelas, dan masing-masing kelas terbagi dalam ordo yang dibagi lagi dalam genera (bentuk tunggal genus), yang kemudian dibagi lagi dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama, atau untuk tumbuhan sekarang ini dinamai varietas. Meskipun sistem binomial nomenklatur dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai pelopornya.

Oleh karena itu, penamaan organisme olehnya dikenal dengan sebagai Taksonomi Linnaeus. Ia menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Contoh, kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mamae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya.

Linnaeus di akhir hidupnya banyak menderita sakit seperti encok dan sakit gigi. Bahkan ia dua kali terkena serangan stroke yakni pada tahun 1774 dan 1776. Karena stroke tersebut, ia kehilangan fungsi bagian tubuh sebelah kanannya. Bapak taksonomi modern ini meninggal dunia pada tanggal 10 Januari 1778 pada suatu upacara di Katedral Uppsala. Ia pun kemudian dimakamkan di katedral tersebut. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 25042013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Friday, April 19, 2013

Sang Penemu IC

GEOFFREY WA DUMMER (1909-2002)
Geoffrey William Arnold Dummer, adalah seorang insinyur elektronik asal Inggris yang dinobatkan sebagai penemu konsep Integrated Circuit (IC) atau sirkuit terpadu yang hingga kini banyak diaplikasikan pada hampir semua barang elektronika di seluruh dunia.

IC mempakan komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi konduktor, di mana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dioda, dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian yang berbentuk chip kecil.

Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Karena Geoffrey Dummer-lah pada akhirnya elektronika masa kini tidak lagi berukuran besar dan cenderung berukuran kecil.

Sang pembuat konsep IC tersebut lahir di Hull, Yorkshire, Inggris, pada tanggal 25 Februari 1909. Ayahnya bernama Arthur Robert William Dummer dan ibunya, Daisy Maria King. Geoffrey Dummer menikahi Dorothy Whitelegg tahun 1934, dan pernikahannya terdaftar di Bucklow. Putra tunggal mereka, Stephen John, lahir pada tahun 1945 di Bearsted, Kent.

Diceritakan di Wikipedia.org, Geoffrey Dummer menyelesaikan studinya di SMA Sale, lalu melanjutkan ke Manchester College of Technology. Pekerjaan pertamanya di perusahaan Mullard Radio Valve tahun 1931. Tugasnya meneliti cacat katup yang dikembalikan pelanggan untuk menentukan penyebab kegagalan, dan para teknisi diharapkan bisa memproses hingga 1,000 katup per hari.

Pada tahun 1935 ia pindah ke AC Cossor Ltd. yang menangani tabung sinar katoda, basis waktu dan sirkuit. Pada tahun 1938, Geoffrey Dummer pindah ke Salford Electrical Instruments dan bekerja di laboratorium frekuensi tinggi. Tahun berikutnya ia bergabung dengan Departemen Pertahanan sebagai Kepala Teknisi dengan gaji 275 pound sterling per tahun dan bekerja dengan tim di bawah RJ Dippy di Penelitian Kementerian Udara.

Pada tahun 1952 ia mempresentasikan karyanya pada Simposium Komponen Elektronika di Washington DC, Amerika, sekitar enam tahun sebelum Jack Kilby dari Texas Instruments dianugerahi paten untuk dasar ide yang sama. Geoffrey Dummer pun telah disebut "Nabi Sirkuit Terpadu".

Di kemudian hari ia berkata, "Tampaknya begitu logis bagi saya, bahwa kami telah bekerja pada komponen yang lebih kecil dan semakin kecil, meningkatkan kehandalan serta pengurangan ukuran. Saya pikir satu-satunya cara bisa mencapai tujuan kami adalah dalam bentuk blok yang solid. Ketika anda pergi dengan semua masalah kontak anda, dan anda memiliki rangkaian kecil dengan keandalan yang tinggi. Dan itulah sebabnya saya melanjutkan penelitian ini. Saya 'mengguncang' industri hingga ke 'tulang'. Saya mencoba untuk membuat mereka menyadari betapa pentingnya penemuan ini untuk masa depan mikro elektronika dan perekonomian nasional."
Integrated Circuit (IC). (Gambar dari: http://www.techcn.com.cn/)
Namun, Geoffrey Dummer saat itu tidak mampu mengubah ide sirkuit terpadunya untuk dipraktikkan secara nyata, karena keterbatasan wewenang dan tanggung jawabnya. Pada ajang The International Components Symposium yang digelar atas inisiasinya di Malvern September tahun 1957, ia menyajikan sebuah model untuk mengilustrasikan kemungkinan teknik solid sirkuit.

Model ini mewakili flip-flop dalam bentuk blok yang solid dari bahan semikonduktor dibentuk untuk membentuk empat transistor, Empat resistor diwakili oleh jembatan silikon, dan resistor serta kapasitor lainnya disimpan dalam bentuk film yang langsung terhubung ke blok silikon dengan intervensi isolasi film. Model ini dimaksudkan sebagai latihan desain, tetapi tidak terlalu berbeda dari sirkuit yang dipatenkan oleh Jack St Clair Kilby dua tahun kemudian.

Hanya setengah abad setelah penemuan Geoffrey Dummer, IC telah digunakan di mana-mana, seperti radio, televisi, komputer, telefon seluler, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Banyak pakar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.

Istrinya Dorothy meninggal dunia pada tahun 1992, dan ia menikah lagi dengan Juni yang membantunya bertahan. Sebagai hasil stroke pada tahun 1999, dia menghabiskan waktu dua setengah tahun di Perrins House, Malvern. Pada usia 93 tahun, dia meninggal dunia pada bulan September 2002 dan dimakamkan di Pemakaman Malvern. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | WIKIPEDIA | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 11042013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Saturday, March 30, 2013

Penemu Pondasi Cakar Ayam

Prof. Ir. R.M. SEDYATMO (1909-1984)
Mungkin tak banyak yang tahu tentang dirinya. Tetapi namanya, diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jalan Prof. Ir. RM. Sedyatmo. Ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909. Ia adalah seorang insinyur Indonesia yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal banyak akalnya.

Sedyatmo kecil adalah anak kreatif yang sejak kecil sudah menciptakan penemuan-penemuan kecil, baik itu dalam menciptakan kualitas benang gelasan yang berbobot, maupun dalam menciptakan "pabrik" dari kotoran kerbau yang menjadi bahan permainannya bersama anak-anak desa selama berhari-hari.

Awalnya, dia diberi nama R.M. Sarwanto, tetapi karena dia menderita sakit yang tidak kunjung sembuh, maka sebagaimana biasanya dalam kebiasaan masyarakat Jawa, orangtuanya memberinya nama baru yang lebih sesuai yaitu Sedyatmo. Nama ini memiliki arti sebagai anak yang kelak akan menjadi anak yang baik dan berguna baik masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sedyatmo pernah menentang pendapat gurunya yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Alih-alih marah, sang guru mencoba menjelaskan sejelas-jelasnya sehingga akhirnya Sedyatmo mengakui kesalahan pemikirannya. Guru ini pula yang kemudian memberikan jaminan kepada rektor Technische Hogescholl (THS), sekarang bernama Institut Teknologi Bandung (ITB), bahwa Sedyatmo pasti bisa mengikuti perkuliahan di sana walaupun saat itu nilai rata-rata tes yang dikantonginya tidak tinggi. Berkat dukungan guru yang pernah ditentangnya di kelas itu, Sedyatmo akhirnya bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke THS.

Ketika belajar di THS, Sedyatmo juga mempertanyakan fungsi teori bilangan khayal kepada profesor yang mengajarnya. Dengan jujur sang profesor menjawab, "Saya tidak dapat menjawab pertanyaanmu, Tuan Sedyatmo. Tetapi saya hanya memberitahukan bahwa kalau Tuan tidak memahami benar teori bilangan khayal, maka Tuan tidak akan menjadi insinyur yang baik." Jawaban itulah yang membuat Sedyatmo justru lebih dalam berpikir, dan akhirnya mengakui kekuatan imajinasi sebagai salah satu pilar kesuksesan dalam penemuan baru.
Jembatan Wiroko yang berdiri di atas Sungai Bengawan Solo, karya pertama Prof. Ir. R.M. Sedyatmo.
Karya pertama yang melecut kepercayaan dirinya sebagai seorang insinyur adalah jembatan air Wiroko yang selesai dibangun pada tahun 1937. Berkat dukungan penuh dari Mangkunegoro VII, maka tentangan dari pemerintah Belanda, bahkan dari almamater Sedyatmo sendiri (THS) tidak menjadi batu sandungan yang berarti baginya. Karya pertamanya itu menjadi pembuka jalan bagi karya-karya selanjutnya.

Konstruksi Pondasi Cakar Ayam.  
(Gambar dari: http://atadroe88.blogspot.com/)
Salah satu temuannya yang masih dipakai oleh banyak orang hingga saat ini adalah sistem Pondasi Cakar Ayam yang ditemukannya tahun 1962. Pondasi cakar ayam terdiri atas pelat beton bertulang dengan ketebalan 10 hingga 15 centimeter, tergantung dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di bawahnya.

Di bawah pelat beton dibuat sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2 hingga 3 m. Diameter pipa 1.2 meter, tebal 8 sentimeter, dan panjangnya tergantung dari beban di atas pelat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan tunggal, sedangkan untuk pelat dipakai tulangan ganda.

Sistem pondasi cakar ayam sangat sederhana, hingga cocok sekali diterapkan di daerah di mana peralatan modern dan tenaga ahli sukar didapat. Sampai dengan batas-batas tertentu, sistem ini dapat menggantikan pondasi tiang pancang. Untuk gedung berlantai 3 atau 4 misalnya, sistem cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang 12 meter.

Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara TNI-Angkatan Laut Juanda di Surabaya, landasan Bandara Polonia di Medan, dan landasan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan juga dipakai di luar negeri.
Apron Terminal A Bandara Soekarno-Hatta dilihat dari Menara Kontrol yang juga sedang dalam tahap pembangunan pada tahun 1983 dengan menggunakan sistem konstruksi Pondasi Cakar Ayam. (Gambar dari: http://pondasicakarayam.blogspot.com/)
Kendati temuannya dipakai oleh bangsa luar sekalipun, Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap rendah hati dan dedikasinya yang tinggi terhadap bangsa menjadi spirit bagi ciptaannya. Dan uniknya, Sedyatmo selalu menekankan pentingnya intuisi dan pengamatan terhadap alam semesta. Karya cakar ayamnya merupakan bukti bagaimana ciptaannya itu terilhami oleh akar pohon kelapa.
Dua buah tabung beton yang akan ditanamkan ke dalam tanah sebagai bagian dari sistem konstruksi Pondasi Cakar Ayam. Seorang insinyur yang berdiri disebelahnya bisa dipakai sebagai pembanding besarannnya. Perhatikan pembesian pada tabung-tabung tersebut yang tidak terlalu besar (diameter 12mm). (Gambar dari: http://pondasicakarayam.blogspot.com/)
Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal adalah pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep awal Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, dan menobatkan Sedyatmo meraih sejumlah penghargaan internasional.

Pengagum tokoh pewayangan Bima dan Gatotkaca ini sangat mempercayai penyelenggaraan kuasa Sang Maha Pencipta dalam hidup manusia. Oleh karena itu, dalam acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari ITB, Sedyatmo berpesan kepada para mahasiswa sebagai calon inovator di masa depan untuk selalu memanfaatkan "aji-aji pancasona" atau senjata lima serangkai yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia yaitu imajinasi, intelektual, intuisi, inspirasi, serta insting yang bekerja di luar kesadaran manusia.

Prof. Ir. R.M. Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984, dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Prof. Ir. R.M. Sedyatmo atas jasa-jasanya. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 28032013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Saturday, March 23, 2013

Penulis "Geology of Indonesia"

RW. van BEMMELEN (1904-1983)
Reinout Willem van Bemmelen, namanya banyak terdapat di buku-buku yang bercerita soal gunung api di Indonesia. Ia adalah seorang berkebangsaan Belanda yang lahir di Batavia-Indonesia tanggal 14 April 1904 dan wafat di Unterpirkach-Austria pada tanggal 19 November 1983. Van Bemmelen sangat tertarik dan mendalami struktur geologi Indonesia termasuk, geologi ekonomi, dan vulkanologi atau gunung-gunung api Indonesia.

RW van Bemmelen menghabiskan masa remajanya di Hindia Belanda. Ayahnya, Willem van Bemmelen adalah Direktur Pusat Penelitian Magnet dan Seismologi Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1920 hingga 1927, ia mengambil studi teknik pertambangan di Delft University di Netherland.

Di bawah asuhan gurunya, HA. Brouwer dan GAP. Molengraaff, van Bemmelen berhasil meraih gelar PhD pada tahun 1927 melalui studi tentang geologi pegunungan Cordillera Bettica di Spanyol. Kemudian ia mengambil kursus mengenai vulkanologi di Naples lalu bekerja menyurvei kondisi geologi Indonesia dan berhasil memetakan pulau Jawa dan Sumatra.

Dari tahun 1933 hingga 1935, van Bemmelen belajar mengenai ilmu tanah atau pedologi di Universitas Teknik Vienna. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia (Pulau Jawa) untuk melanjutkan penelitiannya. Ketertarikan utama van Bemmelen adalah terhadap vulkanologi khususnya mengenai magma dan batuan piroklastik. Ia juga tertarik pada struktur geologi dan tektonik khususnya tektonik geser. Dia juga melakukan penelitian terhadap Gunung Merapi pada tahun 1930 mulai dari pos vulkanologi di Babadan hingga bagian utara lereng barat gunung tersebut.

Saat Jepang berhasil menduduki wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia pada Perang Dunia kedua, van Bemmelen dan istrinya menghabiskan tiga tahun kehidupan mereka di kamp tahanan. Ia adalah segelintir kaum profesional yang diizinkan Jepang untuk melanjutkan kerja penelitiannya.

Di masa itu, van Bemmelen mengelola upaya penerbitan isu survei vulkanologi Hindia Belanda dan berhasil mempublikasikan pada tahun 1943. Saat perang berakhir, van Bemmelen dan keluarganya pindah ke Belanda dan tinggal di Den Haag. Pemerintah Belanda pun menugaskan van Bemmelen untuk mengumpulkan kembali semua informasi geologi dari Kepulauan Indonesia. Dan ia telah merangkum semua informasi tersebut dalam manuskrip yang hancur saat perang berlangsung. Manuskrip tersebut dipercayakan kepada asistennya yang kemudian membawanya ke Yogyakarta.
Fisiografis Pulau Jawa dan Madura oleh RW van Bemmelen. (Gambar dari: http://novianto-geophysicist.blogspot.com/)
Saat hubungan diplomatik antara Belanda dan Indonesia mulai terjalin, manuskrip tersebut dikembalikan kepada van Bemmelen. Setelah Indonesia merdeka, ia diperbolehkan untuk memproduksi dokumen-dokumen yang sama, dan pada tahun 1949, sebuah buku berjudul The Geology of Indonesia kemudian dipublikasikan.

Mengenai GunungTangkubanparahu, van Bemmelen di antaranya menyebutkan bahwa dulu ada Gunung Purba yang disebut Gunung Sunda. Gunung ini kemudian runtuh, dan membentuk suatu kaldera, kawah besar yang berukuran 5 hingga 10 km, yang di tengahnya lahir Gunung Tangkubanparahu. Kejadian ini diperkirakan van Bemmelen terjadi sekitar 11,000 tahun yang lalu.

Pada tahun 1950, van Bemmelen menjadi profesor di Universitas Utrecht. Bersama dengan MG Rutten dia memulai penelitian vulkanologi dan paleomagnetisme di Islandia. van Bemmelen juga mengawasi tujuh disertasi terkait tektonik di Pegunungan Alpen Italia dan beberapa disertasi terkait hidrologi. Ia sendiri merupakan profesor atau Guru Besar di Bidang Geologi Ekonomi.

RW. van Bemmelen juga dikenal dengan penjelasannya mengenai jalur orogen yang merupakan produk dari pergerakan lempeng lithosfer. Dalam bukunya, Mountain Building, ia mendalilkan teori baru yakni teori undasi.

Buku The Geology of Indonesia masih tetap dianggap sebagai bahan baku bagi mereka yang mendalami geologi dan geologi ekonomi di dunia ini. Buku tersebut juga terbit terjemahannya dalam bahasa Rusia. Sumbangannya pada pengetahuan geologi ternyata kelihatan dari mengalirnya berbagai artikel, sedangkan pada banyak kongres van Bemmelen telah mengungkapkan sejumlah problema geologi.

Teori Undasi, adalah teori yang tidak dapat dipisahkan dari namanya. Tektogenesa sekunder yang dipengaruhi gaya berat yang erat hubungannya dengan ini telah melibatkan banyak ahli geologi, terutama di bagian yang berbahasa Inggris. Ini menghasilkan suatu tempat terkemuka baginya dalam dunia kepustakaan geologi.

Pada tahun 1970 pemimpin Koninklijk Nederlandsch Geologisch Mijnbouwkundig Genootschap, Raad van Bestuur, menganugerahkan Pening van Waterschoot van der Gracht, setelah mendengar dan berdasarkan pertimbangan bahwa, Prof Dr Ir RW van Bemmelen dengan pemikiran geologinya yang orisinil dan berani telah memberikan sumbangan penting pada ilmu tentang bumi di Negeri Belanda.

Pemikiran geotektonikanya yang diabadikan dalam banyak penerbitan menjadi sangat terkenal dalam dunia Internasional. Geology of Indonesia merupakan karya standar yang setelah lebih dari 20 tahun tetap tidak berkurang nilainya. Semangatnya terhadap geologi dan perhatiannya yang dalam terhadap manusia, yang bekerja di bawah bimbingannya memberi inspirasi kepada para muridnya, yang sambil menyebar di seluruh dunia, memperkenalkan pemikiran geologi Negeri Belanda.

RW van Bemmelen pun pensiun pada tahun 1969. Setelah istrinya meninggal dunia pada tahun 1983, ia pindah ke Austria dan meninggal di sana tak lama setelah kepindahannya. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 14032013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Tuesday, March 12, 2013

Sang Petualang Lautan

FRIDTJOF NANSEN (1861-1930)
Dalam dunia Oseanografi, nama Fridtjof Nansen sudah tidak asing lagi. Ilmuwan yang sekaligus penjelajah Samudera Arktik ini lahir pada 10 Oktober 1861 di Norwegia. Ayahnya bernama Baldur Fridtjof Nansen dan ibunya bernama Adelaide Johanne Thekla Isidore Boiling Wedel-Jarlsberg. Baldur adalah seorang pengacara kemanusiaan yang beralih menjadi reporter Mahkamah Agung Norwegia.

Baldur dan Adelaide menetap di Kota Store Froen yang terletak beberapa kilometer dan ibu kota Norwegia, Christiania (yang sekarang bernama Oslo). Pasangan ini dikaruniai tiga anak. Fridtjof Nansen, sang petualang lautan, adalah putra bungsunya.

Siapa sangka, si bungsu ini kemudian terkenal sebagai penjelajah Samudera Arktik, ilmuwan, negarawan sekaligus aktivis kemanusiaan. Keberagaman akan hal yang dilakukannya terlihat dari hasil karyanya yang mencakup "Eskimo Life" (1893), "Closing-Nets for Vertical Hauls and for Vertical Towing" (1915), "Russia and Peace" (1923), dan "Armenia and the Near East" (1928).

Kehidupannya sebagai ilmuwan dimulai ketika Nansen belajar zoologi di Royal Frederick University pada awal tahun 1881. Setelah itu, ia bekerja sebagai seorang kurator di Museum Bergen di mana penelitian utamanya pada sistem saraf pusat makhluk laut yang lebih rendah. Hasil penelitiannya itu memberinya gelar doktor dan membantunya mendirikan teori neurologi modern.

Sementara itu, perjalanan pesiarnya ke Samudera Artik dilakukan tahun 1882. Pada tahun 1888, bersama kelompoknya, Nansen membuat memorabilia perjalanan melintasi Greenland dengan ski yang dijelaskan dalam karyanya yang berjudul "First Crossing of Greenland" (1890).

Setelah tahun 1896, ia lebih tertarik melakukan penelitian ilmu oseanografi dibandingkan dengan zoologi. Dalam penelitiannya dia melakukan berbagai pelayaran ilmiah, terutama di Atlantik Utara dan berkontribusi dalam pengembangan peralatan oseanografi modern.

Nansen memang memiliki impian yang cukup aneh, yaitu mencapai kutub utara dengan "menumpang" pada es yang mengapung di kutub. Untuk itu, ia melakukan pelayaran ke Arktik pada tahun 1893 di dalam Kapal Fram yang didesain khusus untuk tahan terhadap benturan es. Perjalanan ini dikenal dengan nama ekspedisi Fram. Kapal Fram tersebut ditambatkan pada es yang mengapung pada posisi 83,59 derajat Lintang Utara (LU), menuju 85,57 derajat LU.
Fridtjof Nansen seorang penjelajah asal Norwegia yang merupakan perintis ekplorasi wilayah kutub. (Gambar dari: http://ngm.nationalgeographic.com/)
Tahun 1896, Kapal Fram kembali dengan selamat di Norwegia meskipun tidak mencapai kutub, seperti yang sudah diperkirakan Nansen sebelumnya. Pada 1895 ia meninggalkan kapalnya dan mengatur rencana baru untuk melengkapi perjalanannya ke kutub dengan menggunakan kereta luncur. Namun demikian, ia hanya bisa mencapai posisi 86,14 derajat LU akibat kondisi es yang membelok.

Walau Nansen ataupun kapalnya tidak bisa mencapai kutub, ekspedisi yang telah dilakukannya memberikan informasi yang sangat berharga bagi dunia tentang Samudera Arktik dan membuat namanya terkenal di seluruh dunia. Ia telah membuktikan bahwa laut yang membeku berada di sekitar kutub dan memenuhi basin kutub.

Dengan informasi oseanografi dan meteorologi yang sangat lengkap ini, Nansen telah meletakkan dasar bagi kegiatan di Arktik pada masa selanjutnya. "Farthest North" merupakan laporan penjelajahannya yang brilian, hadir dalam terjemahan bahasa Inggris tahun 1897. Bahan-bahan ilmiah ekspedisinya dipublikasikan pada The Norwegian North Polar Expedition dan diedit langsung oleh Nansen sebanyak 6 volume tahun 1900 hingga tahun 1906. Di Universitas Royal Frederick, Christiania, Nansen menjabat sebagai profesor zoologi (1897) dan profesor oseanografi (1908). The Nansen Fund, yayasan untuk melakukan riset-riset ilmiah pun didirikan untuk menghormatinya.

Sementara itu, untuk karier bidang kenegaraan, dimulainya tahun 1905 ketika ia ikut berkontribusi dalam rangka pemisahan Norwegia dari Swedia secara damai. Berkat jasanya, Nansen diangkat menjadi menteri pertama Norwegia untuk Inggris Raya (1906-1908).

Pada tahun 1910 ia diangkat menjadi direktur pada komisi internasional untuk mempelajari laut dan membuat beberapa perjalanan ilmiah, terutama di Atlantik Utara (1910-1914).

Untuk kegiatan kemanusian, dimulai pasca-Perang Dunia Ke-1 ketika ia ditunjuk sebagai komisi tinggi untuk pengungsi pada Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa). Hal ini mengantarkannya pada ajang kehormatan dengan diraihnya hadiah Nobel pada tahun 1922.

Fridtjof Nansen wafat pada tanggal 13 Mei 1930 dan dikebumikan empat hari kemudian, bertepatan dengan hari kemerdekaan Norwegia, 17 Mei. Liga Bangsa-Bangsa sendiri memberinya penghormatan dengan mendirikan Nansen International Office for Refugees pada tahun 1931 yang kemudian mengantarnya kembali untuk menerima hadiah Nobel dalam bidang perdamaian pada tahun 1938. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 28022013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Thursday, February 21, 2013

Penemu Bakteri Escherichia Coli

THEODOR ESCHERICH (1857 -1911)
Theodor Escherich adalah seorang dokter spesialis anak berkebangsaan Jerman-Austria yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Escherichia coli. Bakteri itu ia temukan pada tahun 1885 ketika meneliti penyebab penyakit usus parah yang menimpa anak-anak di negaranya.

Dari sampel kotoran anak-anak yang sakit, Theodor menemukan mikroba berbentuk lonjong yang berkembang dengan cepat. Ia menamakannya sebagai Bacillus Communis Coli. Setelah Theodor meninggal dunia pada 1911, genus bakteri ini kemudian dinamakan Escherichia coli atau dikenal sebagai E-coli, mengambil dari nama belakangnya Escherich.

Theodor lahir pada tanggal 29 November 1857 di Ansbach, Kerajaan Bavaria-Jerman dan wafat pada tanggal 15 Februari 1911 di Vienna-Austria. Ia merupakan anak bungsu dari Dr Ferdinand Escherich (1810-1880), seorang anggota dewan distrik kesehatan, dan Maria Sophie Frederike von Stromer yang merupakan putri seorang kolonel tentara Bavaria. Maria Sophie adalah istri kedua Dr Ferdinand Escherich.

Ibu Theodor itu meninggal dunia ketika ia berusia 5 tahun. Kemudian keluarganya pindah ke Wirzburg, Jerman dan Dr Ferdinand pun menikah lagl Theodor kecil dikenal sebagai anak yang nakal atau jahil. Pada umur 12 tahun, ia dikirim ke sekolah asrama Stella Matutina di Feldkirch, Austria selama tiga tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan enam bulan layanan militer di Strasbourg, Austria, Escherich memulai studi medis di Wirzburg pada tahun 1876 dan kemudian melanjutkan studinya di beberapa pusat perawatan medis, termasuk di Strasbourg-Austria, serta Berlin, Munich, dan Kiel-Jerman. Ia juga merupakan profesor di Universitas Graz dan Vienna.

Pada tahun 1886, setelah melakukan penyelidikan di laboratorium secara intensif, Escherich menerbitkan sebuah monograf terkait hubungan bakteri usus dengan fisiologi pencernaan bayi. Karya ini, disajikan kepada Fakultas Kedokteran di Munchen dan diterbitkan di Stuttgart, dengan judul "Die Darmbakterien des Sauglings und ihre Beziehungen zur Physiologic der Verdauung" atau "Enterobacteria Bayi dan Hubungan Mereka dengan Fisiologi Pencernaan". Karyanya itu menjadi risalah habilitasi dan menetapkan dia sebagai ahli bakteri terkemuka di bidang pediatri.

Beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri Coli dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya saluran pencernaan yang terinfeksi. E-coli berfungsi membusukkan sisa-sisa makanan yang melewati saluran usus besar manusia, memadatkannya hingga dikeluarkan dalam bentuk feses.
Anatomi bakteri E-Coli. (Gambar dari: http://www.indralayaradio.com/)
Ukuran panjang sel E-coli rata-rata dua mikromejer, dengan volume sel sekitar 0,7 mikrometer kubik. E-coli hidup pada suhu di antara 20 derajat Celcius hingga sekitar 45 derajat Celcius. Dengan rentang suhu seperti itu, E-coli dapat tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan manusia.

Bakteri E-coli dikenal sebagai pencemar perairan, yang harus dihilangkan bila ingin air yang kita minum layak untuk dikonsumsi. E-coli juga dikenal sebagai bakteri penyebab diare dan gangguan saluran pencernaan.

Kendati demikian, bakteri E-coli bisa juga memberi keuntungan bagi manusia dengan turut berperan dalam memproduksi vitamin K. Keberadaan E-coli sebagai flora usus malah menjadi penghalang tumbuhnya bakteri lain yang kemungkinan berbahaya untuk tumbuh di dalam usus.

Bahkan beberapa tahun belakangan, lewat kemajuan ilmu mikrobiologi dan rekayasa genetika, banyak potensi besar dari bakteri E-coli yang mulai terungkap. Sebagian besar potensi tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan penanganan yang sangat mudah, membuat E-coli menjadi bakteri pilihan untuk proses rekayasa genetika. Keberadaan rekayasa genetika di seluruh dunia tidak pernah terlepas dari E-coli, karena struktur DNA-nya yang sangat sederhana dan mudah untuk dimodifikasi. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 14022013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Enhanced by Zemanta

Thursday, February 7, 2013

Pelopor Ilmu Genetika

GREGOR MENDEL (1822-1884)
Gregor Johann Mendel, penemu sejumlah aturan atau hukum pewarisan sifat atau yang dikenal dengan nama Hukum Pewarisan Mendel, disepakati sebagai Bapak Pendiri Genetika. ia lahir di Heinzendorf bei Odrau, Austria pada 20 Juli 1822 dan meninggal di Brunn, Austria (sekarang bernama Brno-Ceko), pada 6 Januari 1884 di umurnya yang ke-61 tahun.

Mendel adalah seorang rahib Katolik yang juga mengajar di sekolah. Rasa ingin tahunya yang tinggi, menuntun dia melakukan pekerjaan persilangan dan pemurnian tanaman ercis. Menjelang tahun 1865 dia sudah menemukan hukum pewarisan sifat yang begitu tersohor dan mempersembahkan kertas kerjanya di depan perkumpulan peminat sejarah alam Kota Brunn.

Tahun 1866 hasil penyelidikannya itu diterbitkan oleh majalah Transactions milik perkumpulan itu dengan judul "Experiments with Plant Hybrids". Kertas kerja keduanya diterbitkan oleh majalah itu juga tiga tahun kemudian. Kendati majalah itu bukan majalah besar, namun banyak terdapat di pelbagai perpustakaan besar. Di samping itu, Mendel mengirim satu salinan kepada Karl Nageli, seorang tokoh di bidang ilmu genetika yang disegani. Nageli membaca salinan itu dan membalas kepada Mendel, tetapi dia tidak paham apa yang teramat penting dalam salinan kertas kerja Mendel itu. Hasil penyelidikan Mendel pun diabaikan dan nyaris dilupakan orang hampir 30 tahun lamanya.

Tahun 1866 Mendel ditunjuk jadi pastor kepala di biaranya. Kesibukan administrasi rutin membuatnya kehabisan waktu melanjutkan penyelidikannya dalam bidang tumbuh-tumbuhan. Ketika dia meninggal tahun 1884 di usianya yang ke-61 tahun, penelitiannya nyaris dilupakan orang dan dia tidak memperoleh pengakuan apa pun untuk hal itu.

Mendel sendiri memulai "kariernya" sebagai biarawan sejak tahun 1843 saat masuk biara Augustinian, di Kota Brunn, Austria. Dia menjadi pastor tahun 1847. Tahun 1850 dia ikut ujian untuk memperoleh ijazah guru, tetapi gagal dan mendapat angka buruk dalam biologi.

Meski begitu, kepala pastor di biaranya mengirim Mendel ke Universitas Wina, dari tahun 1851 hingga 1853. Ia pun belajar matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Mendel tak pernah berhasil mengantongi ijazah guru resmi, tetapi tahun 1854-1868 dia menjadi guru cadangan ilmu alam di sekolah modern Kota Brunn.

Jerih payah Mendel terkait kertas kerjanya baru diketemukan kembali tahun 1900 oleh 3 ilmuwan dari 3 bangsa yang berbeda: Hugo de Vries dari Belanda, Carl Correns dari Jerman, dan Erich von Tschermak dari Austria.

Mereka bekerja secara terpisah tatkala menemukan artikel Mendel. Masing-masing mereka sudah punya pengalaman sendiri di bidang botani. Masing-masing secara tersendiri menemukan hukum Mendel. Dan masing-masing, sebelum menerbitkan buku, secara saksama mempelajari hasil kerja Mendel dan masing-masing pula menjelaskan bahwa penyelidikannya memperkuat pendapat Mendel.

Satu kebetulan segitiga yang aneh. Pada tahun 1900 juga, William Bateson, ilmuwan berkebangsaan Inggris, menemukan kertas kerja Mendel yang asli dan segera mengedepankan kertas kerja itu kepada kalangan dunia ilmu. Di penghujung tahun itu, Mendel dapat sambutan meriah dan penghargaan atas begitu kehebatan dari karya-karya yang dilakukannya semasa hidupnya.

Bukti-bukti apa sajakah dari hukum keturunan yang sudah ditemukan Mendel? Mendel menemukan bahwa pada semua organisme hidup terdapat "unit dasar" yang kini disebut gen yang secara khusus diturunkan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Ia yang menemukan adanya gen dominan atau gen yang berciri kuat, juga gen resesif atau gen yang berciri lemah.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gen. Suatu tumbuhan mewariskan satu gen tiap pasang dari tiap induknya. Gen yang berciri lemah tidaklah terhan-curkan dan mungkin diteruskan kepada keturunan selanjutnya. Hukum Mendel, meski sudah dilakukan perubahan kecil, tetap merupakan titik tolak dari ilmu genetika modern. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 31012013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

Friday, January 25, 2013

Pencetus Sistem Monorel

HENRY ROBINSON PALMER (1795-1844)
Dampak pertumbuhan transportasi yang pesat menimbulkan kemacetan yang sangat parah. Tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara belahan dunia pun mengalami hal yang serupa. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kemacetan salah satunya dengan membangun monorel. Monorel merupakan salah satu moda transportasi yang berbasis rel tunggal dengan penggerak berupa motor listrik. Sistem transportasi ini dapat dijadikan alternatif angkutan massal perkotaan.

Sistem monorel pertama kali diperkenalkan oleh seorang insinyur asal Inggris Henry Robinson Palmer pada tahun 1825. Pria kelahiran tahun 1795 di Hackney Kota London, merupakan anak dari pasangan Samuel Palmer dan Elizabeth née Walker. Semenjak kecil ia sudah termasuk sosok yang cerdas, berbakat dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Masa pendidikan sekolah dasar, Palmer dididik langsung oleh ayahnya.

Karier intelektual Palmer sudah terlihat pada usia muda. Pada 1818, Palmer menjadi salah satu pencetus sekaligus pendiri Institution of Civil Engineers (ICE) yang merupakan asosiasi profesional yang mewakili insinyur sipil di pusat Kota London. Palmer kemudian mengembangkan kariernya dengan pindah ke Westminster untuk menjadi konsultan bidang survei desain dan konstruksi kereta api. Ia juga mendesain dermaga di beberapa pelabuhan di Port Talbot, Ipswich, Penzance, dan Neath. Namun yang paling menonjol ketika Palmer berhasil mendesain kereta api di kota Kentish.

Kereta Monorel Suspensi Palmer, 1822.
(Gambar dari: http://www.gracesguide.co.uk/)
Setelah lama berkarir sebagai konsultan, pada tahun 1821 Farmer menuangkan idenya tentang monorel dengan membuat buku pendek yang berjudul Deskripsi Kereta Api pada suatu Prinsip baru. Tentu saja pemikiran Palmer banyak mengagetkan banyak para ahli dan pemerintah Inggris dikala itu. Puncaknya ketika Palmer mendemontrasikan penemuannya ini dihadapan parlemen agar mendapatkan dukungan untuk mengembangkan sistem transportasi monorel pada tahun 1825. Meskipun pada awal percobaannya monorel buatan Palmer ini memiliki satu mesin tenaga kuda (horse power) monorel jenis pertama ini memiliki fungsi untuk membawa batu bata, tapi pada saat pembukaannya difungsikan untuk membawa penumpang.

Pada tahun berikutnya Palmer mengembangkan monorel untuk transportasi penumpang dengan menggunakan desain Deptford Dockyard di Tenggara London. Sehingga Berdasarkan paten oleh Henry Robinson Palmer, Kereta Api Cheshunt Railway menjadi pelopor pertama sebagai monorel pertama dengan membawa penumpang di pembukaannya. Penemuannya sistem monorel ini mendapatkan US paten bernomor 1184618.

Sejarah monorel ini terus berlanjut, Pada tahun 1876 di Philadelpia Centennial untuk pertama kali kereta monorel menggunakan mesin uap sebagai penggeraknya. Pada tahun 1929, inovasi monorel lebih berkembang lagi dengan munculnya monorel pertama yang menggunakan tenaga listrik sebagai penggeraknya. Dengan kecepatan 160 km/jam, kereta ini digunakan untuk menghubungkan London dan Paris.

Sebagian besar literatur menyebutkan monorel merupakan sebuah rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel. Rel pada monorel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta konvensional.

Dimasa kini, monorel merupakan MRT (mass rapid transit) sebagai moda angkutan yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi. MRT memiliki jalur tertentu dan biasanya tidak mengambil ruang kota yang luas. MRT jenis ini biasanya memiliki jalur di atas jalan raya dan yang ditopang dengan tiang-tiang yang sekaligus berfungsi untuk membentuk lintasan monorel. Berbeda dengan MRT lainnya, monorel biasanya hanya terdiri atas satu rute dengan sistem lintasan loop dengan beberapa stasiun pemberhentian yang menghubungkan dengan MRT lainnya maupun langsung ke lokasi kegiatan tertentu. Penggunaan monorel sudah banyak dikembangkan di kota-kota metropolitan di dunia antara lain Moskow, Tokyo, dan Sydney.

Henry Robinson Palmer meninggal 12 September 1844, di kediamannya di Jalan Great George, Westminster. Ia meninggal pada usia 49 tahun karena penyakit Edema yakni berlebihnya zat cair di dalam jaringan tubuh. Sampai sekarang, pemikiran sistem monorel Palmer banyak diadopsi untuk mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar seluruh dunia.*** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FITRIANSYAH | PIKIRAN RAKYAT 17012013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta